PENASULTRA.COM, KENDARI – 18 hingga 21 Desember 2018 lalu, Kongres XV Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) telah dilaksanakan. Namun, dinamika pasca kongres nampaknya masih belum berakhir.
Pasalnya, Noer Fajrieansyah yang merupakan salah satu calon dari dua nama yang menjadi kandidat pemilihan pimpinan DPP KNPI itu mengklaim kemenangan dari lawannya Haris Pratama belum mencapai angka 50 plus 1 dari total jumlah pemilik suara yang ada.
Dasar alasan itulah sehingga pihak Noer Fajrieansyah mengadakan kongres putaran kedua yang dilaksanakan pada 5 dan 6 Januari 2019. Hasil kongres tersebut, menetapkan Noer Fajrieansyah sebagai Ketua KNPI terpilih secara aklamasi.
Salah seorang Pengurus KNPI Sultra, Andi Muhammad Hasgar mengatakan, pada putaran pertama kongres XV KNPI, Haris Pratama unggul dengan kemenangan 84-82 dengan suara abstain 1.
“Haris Pratama sebagai pemenang, apalagi kongres ini diadakan secara terbuka dan transparan,” kata Andi Muhammas Hasgar melalui rilis persnya, Senin 7 Januari 2019.
Berkaca pada kondisi yang ada, menurut Hasgar, tidak menutupkemungkinan akan ada putaran ketiga pada kongres KNPI.
“Dan nanti pada kongres putaran ketiga memungkinkan akan munculnya figur lainnya selain dua kandidat yang head to head pasca putaran pertama kemarin di Bogor,” beber lelaki yang aktif sebagai pengacara ini.
Hasgar berharap, polemik KNPI ini segera berakhir dengan mengikuti aturan sesuai AD/ART yang telah disepakati pada kongres beberapa waktu lalu.
“AD/ART adalah konstitusi dasar. Jika nilai-nilai yang telah disepakati dalam AD/ART sudah tidak lagi diikuti sesuai jalurnya, maka ini yang akan berimbas pada ketidakharmonisan dalam kepengurusan KNPI,” tekannya.(b)
Penulis: Yeni Marinda
Editor: Ridho Achmed