PENASULTRA.COM, KENDARI – Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Ali Mazi menduga ada pihak tertentu yang sengaja menjadi provokator dalam mendesak proses pemilihan Wakil Wali Kota Kendari agar dipercepat.
Menurutnya, aksi unjuk rasa yang dilakukan di Kantor Wali Kota Kendari beberapa waktu lalu sengaja didesain agar terjadi keributan yang menimbulkan pandangan bawah Wali Kota Kendari, Sulkarnain sudah tidak mampu lagi menjalankan pemerintahan seorang diri.
Hal itu sengaja dilakukan agar semua pihak menilai bahwa Sulkarnain K sangat membutuhkan wakil untuk dapat menjalankan pemerintahan.
“Ada yang provokator sehingga ikut berbuat jadi gila sampai demo?” ujar Ali Mazi, Senin 13 Mei 2019 malam.
Orang nomor satu di Bumi Anoa ini menilai, pemilihan Wakil Wali Kota Kendari belum menjadi masalah yang harus dilaksanakan secepatnya. Sebab hal ini belum mendesak.
“Sudah diusulkan dan batal itu hal biasa, karena itu bukan wajib. Yang wajib itu gubernur, walikota dan bupati, karena undang-undang itu yang dikena. Kalau wakil nanti sudah tidak bisa betul dia bekerja atau sudah minta tolong baru adakan,” paparnya.
Seharusnya, kata Ali Mazi, Wali Kota Kendari diberikan wewenang sepenuhnya untuk memilih wakilnya. Sebab menurutnya, memilih wakil itu butuh pertimbangan.
“Ini kita belum apa-apa sudah di dordor (demo). Coba misalkan ada wakil setelah dilantik jadi berpisah tidak harmonis akibat pelantikan itu. Akibatnya di pemerintahan lagi yang repot,” jelas Ali Mazi.
“Kita bersabar dan menanti keputusan partai koalisi berikan waktu dan hak mereka sebagai partai. Saya tetap pantau memonitoring keadaan. Jadi masyarakat tentunya diharapkan tetap menjaga kondusifitas dan kestabilan pemerintahan,” pungkasnya.(a)
Penulis: Yeni Marinda
Editor: Sal