PENASULTRA.COM, KENDARI – Pasca bentrok antar dua kelompok pemuda Desa Gunung Jaya dengan Desa Sampuabalo, Kecamatan Siotapina, Kabupaten Buton Sulawesi Tenggara (Sultra), Jumat 7 Juni 2019 lalu, Gubernu Sultra, Ali Mazi memastikan kondisi saat ini di dua desa tersebut aman dan kondusif.
“Pasca kerusuhan sudah ditangani, semuanya bersama Pemprov Sultra, Pemkab Buton dan semua forkopimda telah kesana bersama Pangdam 143/HO, Kapolda dan Danrem. Insya Allah dalam waktu dekat hubungan antara kedua desa sudah tidak ada konflik lagi,” kata Ali Mazi saat diwawancara usai upacara peringatan hari ulang tahun (HUT) Buton ke-16 di Lapangan Takawa, Senin 10 Juni 2019.
Menurutnya, dari semua rumah yang terbakar, ada sekitar 1000 lebih pengungsi yang kini tinggal di 11 titik rumah-rumah warga dan sebagian di masjid.
“Paling lama satu bulan mereka di pengungsian, karena saat ini kita sudah mulai membangun rumah-rumah yang terbakar,” jelasnya.
Anggaran pembangunan rumah terbakar akibat bentrok, katanya, berasal dari Pemprov Sultra bukan dari anggaran tanggap darurat.
“Kebetulan ada anggaran rehap rumah-rumah. Belum ditahu taksiran harga dan kerugian karena inikan bukan direncanakan. Kita akan bangun serentak,” ungkapnya.
Ia minta masyarakat tidak membuat sekat-sekat, sebab, semua masyarakat Sultra semuanya bersaudara dan berkeluarga.
“Jangan ada sekat-sekat. Sepanjang sejarah sebenarnya suku di buton ini hanya ada satu suku yakni Buton. Tidak ada suku ini dan itu, bentrok ini seolah-olah ada perbedaan kasta, padahal kita semua sama, berkeluarga, sama-sama suku buton yang tinggal di Buton,” tutupnya.(b)
Penulis: Yeni Marinda
Editor: Mil