PENASULTRA.COM, BOMBANA – Salah satu anggota DPRD Kabupaten Bombana, Sudiami, angkat bicara terkait aktivitas PT Tekonindo yang diduga mengabaikan kaidah pertambangan yang baik dan benar.
Dimana, diberitakan sebelumnya aktivitas PT Tekonindo diduga menjadi penyebab tercemarnya puluhan hektar lahan pertanian di Desa Pongkalaero, Kecamatan Kabaena Selatan, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Menyikapi hal itu, Sudiami menegaskan bahwa kehadiran perusahaan seharusnya dapat mememberikan manfaat dan kesejahteraan bagi masyarakat lingkar tembang, bukan membuat ulah hingga menimbulkan keresahan dan kegaduhan di tengah masyarakat.
Sudiami bilang, jika PT Tekonindo menerapkan kaidah pertambangan yang baik dan benar atau good mining practice (GMP), maka tidak akan menimbulkan dampak kerusakan lingkungan seperti yang terjadi saat ini.
“Ini harus menjadi perhatian bagi semua pihak, jika hal ini terus dibiarkan berlarut-larut kasian masyarakat. Apalagi saat ini lahan mereka sudah tidak bisa lagi digunakan untuk aktivitas pertanian”, tegas anggota DPRD Dapil Kabaena itu.
Sudiami juga menyebut bahwa sebagian besar masyarakat Kabaena bekerja sebagai petani, sehingg jika lahan mereka tercemar atau dirusak akibat aktivitas pertambangan maka akan berdampak pada mata pencaharian masyarakat.
Untuk itu, politisi PKS itu meminta PT Tekonindo untuk segera bertanggung jawab atas kerusakan lahan pertanian di Desa Pongkalaero dan memberikan ganti rugi kepada masyarakat yang lahannya tercemar akibat dari aktivitas pertambangan.
“Pihak perusahaan harus segera bertanggung jawab, karena ini sudah membuat keresahan di tengah masyarakat. Kasian masyararakat dan orang-orang tua kita yang bekerja sebagai petani, lahan mereka sudah tidak bisa lagi diuganakan untuk bertani”, tegas Sudiami.
Sudiami berkomitmen akan terus mengawal persoalan ini sampai pihak perusahaan benar-benar bertanggung jawab atas semua kerugian yang dialami masyarakat.
Penulis: Uceng