PENASULTRA.COM, MUNA – Yusuf Kardawi mahasiswa D3 Teknik Sipil Universitas Halu Oleo, Kendari Sulawesi Tenggara (Sultra) menghembuskan nafas terakhir, Jumat September 2019 pukul 04.15 Wita di RS Bahteramas. Sebelumnya, rekannya, Randi wafat kemarin. Yusuf dan Randi sama-sana korban dalam aksi unjuk rasa mahasiswa di Kendari.
Yusuf dirawat sejak Kamis malam. Kepalanya terluka akibat benturan keras. Korban sempat dioperasi namun jiwanya tidak tertolong.
Yusuf Kardawi (19) lahir di Makassar tahun 2000. Almarhum putera sulung dari lima bersaudara. Ayahnya Ramelan (asal Raha), bekerja sebagai PNS di Dinas Kesehatan di Raha, sedangkan ibunya Endang Yulida (asal Sengkang, Sulsel).
“Kami sangat sedih. Sangat mendalam. Namun, kami sadar, kami ikhlas ini adalah kehendak Allah SWT. Tidak siapapun bisa menghalangi. Karena itu kami tidak akan menuntut siapapun,” kata Ramelan dalam percakapannya via telfon dengan Dewan Kehormatan PWI Pusat, Ilham Bintang, Jumat 27 September 2019.
Ramelan mengetahui, Yusuf anaknya menjadi korban aksi unjuk rasa, Kamis 26 September 2019 dari orang lain melalui telepon. Semula ia tidak percaya. Lima hari lalu ketika pecah aksi demonstrasi mahasiswa di berbagai kota, Ramelan sempat komunikasi dengan Yusuf.
Ia mengingatkan puteranya supaya tidak usah ikut demo. Yusuf pun menyanggupi. Belakangan, Ramelan baru mengetahui Yusuf memang ikut aksi unjuk rasa dari konfirmasi beberapa kawannya.
“Saya betul-betul tidak menyangka Yusuf ikut dan jadi korban,” ujar Ramelan bernada sedih.(b)
Penulis: Bas
Editor: Ridho Achmed