PENASULTRA.COM, BUTON – Himpunan Mahasiswa Buton Kalimantan Timur (Himab Kaltim) menyayangkan kinerja polisi yang dinilai gagal mengantisipasi kerusuhan antara warga Desa Gunung Jaya dan Desa Sampuabalo, Kecamatan Siontapina Kabupaten Buton Sulawesi Tenggara, Rabu 5 Juni 2019.
Ketum Himab Kaltim, Faisal Abidin mengatakan, konflik yang menyulut pembakaran puluhan rumah warga Gunung Jaya ini seharusnya bisa diantisipati jika polisi bekerja maksimal. Pasalnya, ketegangan dua pihak terjadi saat malam takbiran. Namun berlanjut hingga selesai sholat Idul Fitri 1440 H, Kamis 6 Juni 2019.
Faisal juga menegaskan, pihaknya mengutuk keras kejahatan yang dilakukan warga Desa Sampuabalo terhadap Desa Gunung Jaya dan meminta Kapolda Sultra untuk memecat Polsek Siontapina dan Kapolres Buton karena dinilai tidak tanggap terhadap kejadian tersebut.
“Atas nama kemanusiaan dan keadilan kami mengecam tindakan Masyarakat Sampuabalo. Dan pihak kepolisian harus mengusut tuntas siapapun yang terlibat, baik itu pemerintah Desa, maupun oknum aparat keamanan ,”tegas Faisal melalui pers rilisnya, Kamis 6 Juni 2019.
Lebih lanjut, Faisal juga berharap Pemerintah Kabupaten Buton untuk dapat bersama-sama tokoh adat, tokoh agama dan tokoh pemuda melakukan mediasi kedua belah pihak agar konflik ini tidak melebar dan berkepanjangan.
“Pemkab Buton harus melakukan normalisasi kembali secara tuntas di Desa Gunung Jaya dan sekitarnya yang mengalami kebakaran akibat konflik tersebut,” tukasnya.(b)
Penulis: Amrin Lamena
Editor: Mil