PENASULTRA.COM, KENDARI – Guna memajukan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) khusunya kerajinan tangan berupa kain tradisional tenun, Bank Indonesia (BI) Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk pertamakalinya mengadakan fashion show busana muslim tenun Masalili di salah satu rumah makan di Kota Kendari, Selasa 21 Mei 2019.
Kepala Perwakilan BI Sultra, Suharman Tabrani mengatakan, Indonesia memiliki banyak keragaman budaya hingga kerajinan tangan yang terkenal hingga ke antero dunia.
Di Sultra, khususnya Desa Masalili, Kabupaten Muna terdapat kerajinan tangan berupa tenun yang menjadi salah satu mata pencaharian penduduk. Dari sekitar 1300-an penduduk, 250 penduduk diantaranya kaum wanita merupakan pengrajin tenun Masalili.
“Tenun Masalili telah menjadi mata pencaharian yang diproduksi oleh masyarakat setempat dan potensinya sangat besar,” kata Suharman, Selasa 21 Mei 2019.
Menurutnya, untuk mendukung UMKM ini, Oktober 2018 lalu, pihaknya telah melakukan kerjasama yang ditandai dengan penandatangan nota kesepahaman (MoU) terkait pengembangan tenun Masalili di Muna.
“Kerjasama ini antara BI dengan Pemkab Muna lewat Dinas Perindag, UMKM dan Pariwisata serta BPD Sultra Cabang Raha,” ujarnya.
Selain MoU, ia mengaku telah melakukan pelatihan untuk menigkatkan kualitas pengrajin dalam membuat corak, motif dan lain-lain agar kedepan pemasaran tenun ini tidak hanya di tingkat nasional tapi juga internasional.
“Tenun masalili telah memperoleh pelatihan dari seorang designer nasional Didit Maulana. Juga telah diikutkan dalam ukurasi internasional oleh BI dari korator Mr. Jeniffer dari Amerika dan tenun ini lolos. Sehingga tenun Masalili layak dipasarkan di internasional,” bebernya.
Ia berharap, semua tenun di Sultra dapat menjadi champion di tingkat internasional.
“Kami tidak akan berhenti mengembangkan UMKM,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Dekranasda Sultra, Agista Ariani Ali Mazi mengaku bangga dengan adanya fashion show yang mengangkat kain tenun sebagai bahan utama. Apalagi ia sendiri diminta menjadi salah satu designer yang menampilkan karyanya.
“Saya senang, walaupun saya hanya mampu menampilkan lima busana,” tuturnya.
Ia berharap, apa yang dilakukan BI dapat menajdi motivasi bagi anak-anak bangsa untuk terus berkarya dalam dunia fashion. Salah satunya dunia tenun.
Untuk diketahui, diakhir acara, Agista Ariani Ali Mazi, Wigyo Rahardi, Irma Intan dan Dekranasda Muna menampilkan karya mereka yang menggunakan tenun Masalili dikenakan model lokal dan nasional.(b)
Penulis: Yeni Marinda
Editor: Bas