PENASULTRA.COM, KENDARI – Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), berkomitmen mengembangkan kerajinan lokal, baik anyaman atau pun tenun lokal sehingga dapat bersaing di pasar global.
Menurut Ketua Dekranasda Kendari, Sri Lestari, para pengrajin harus digiring untuk berpikir inovatif dan kreatif dalam menghasilkan produk kerajinan. Selain itu, mereka juga harus mempelajari keinginan pasar dengan tidak meninggalkan nilai-nilai luhur budaya lokal yang terkandung dalam produk tersebut.
“Kita harus berpikir inovatif, tidak hanya kerajian tetapi mulai mengembangkan kegiatan-kegiatan seperti kepariwisataan dan ekonomi kreatif yang dinilai bisa meningkatkan perekonomian kita,” ujar Sri saat mengunjungi beberapa pusat sentra kerajinan anyaman di Kendari, Rabu 6 Februari 2019.
Dekranasda, kata Sri, merupakan wadah berhimpunnya segenap pemangku kepentingan seni kerajinan di Indonesia termasuk di Kendari. Tujuannya tak lain untuk menggali, melestarikan, warisan budaya salah satunya kerajinan anyaman, dan kerajinan tenun.
“Beberapa kerajinan Kota Kendari yang sudah dikenal diantaranya kerajinan rotan, anyaman bambu, anyaman sorume, nentu, gembol, kerajinan perak dan tenun lokal,” terang ketua TP PKK Kendari itu.
Dalam kunjungan di Kantor Dekranasda Kota Kendari, Pusat Kerajinan Tenun di Kelurahan Gunung Jati dan Kelurahan Labibia, Pusat Kerajinan Perak di Kelurahan Lepo-Lepo, dan Pusat Kerajinan Anyaman Nentu di Kecamatan Baruga, Sri Lestari juga mengungkapkan bahwa pihaknya akan hadir dalam mendampingi dan mendorong warga untuk berkreatif mengembanngkan kerajinan yang bernilai ekonomi tinggi.
“Salah satu langkah kita adalah mengetahui dan memetakan potensi kerajinan kita yang bisa menjadi unggulan. Kemudian kita mendorong para perajin dengan membantu kebutuhan dalam mengembangkan usaha mereka,” ujarnya.(b)
Editor: Ridho Achmed