PENASULTRA.COM, KONAWE KEPULAUAN – Gerakan Rakyat (Gerak) Sultra sangat menyayangkan sikap Gubernur Sultra Ali Mazi yang tidak kunjung menemui para demonstran asal Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep), saat melakukan aksi terkait pencabutan izin usaha pertambangan (IUP).
Bahkan, beberapa kali massa dari Konkep melakukan aksi, Ali Mazi tidak pernah menemui massa aksi. Padahal, janji Ali Mazi sewaktu mencalonkan diri sebagai calon Gubernur Sultra, salah satu janjinya akan menyabut IUP yang ada di Konkep.
“Keberadaan Ali Mazi selaku Gubernur Sultra sangat disayangkan oleh warga Konkep. Mengingat, sudah beberapa kali melakukan aksi demostrasi di kantornya, Ali Mazi tak pernah nongol menemui massa aksi,” kata Direktur Gerak Sultra Safaruni, Jumat 8 Maret 2019.
Untuk itu, Safaruni mendesak Gubernur Sultra segera mencabut IUP yang ada di Wawonii. Sebab, pulau itu sangat kecil dan tidak layak dilakukan aktivitas pertambangan.
“Saya minta Gubernur Sultra untuk mencabut semua IUP di Konkep karena berpotensi terhadap kerusakan lingkungan di Wawonii. Jika dibiarkan aktivitas pertambangan, Wawonii berpotensi hilang,” tegas Safaruni.
Selain itu, Kresek, sapaan akrab Safaruni juga mendesak Kapolda Sultra agar mengusut tuntas dan menangkap sejumlah oknum Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan oknum anggota Kepolisian yang melakukan tindakan kekerasan terhadap sejumlah massa aksi saat berdemonstrasi di Kantor Gubernur Sultra pada Rabu 6 Maret 2019.
“Jika dalam waktu 3×24 jam pihak Polda tidak menangkap oknum penganiayaan massa aksi, Kapolda Sultra segera turun dari jabatannya karena tindakan represif oknum Satpol PP sangat jelas dalam video yang sempat viral,” tekan Kresek.
“Ini cara lama dan strategi konflik yang biasa dilakukan oleh tokoh elit. Mestinya Gubernur Ali Mazi harus lebih cerdas serta mampu memahami alur gerakan mahasiswa dan masyarakat,” pungkasnya.(b)
Penulis: Nanang Sofyan
Editor: Bas