PENASULTRA.COM KENDARI – Aksi demonstrasi para pemilik lahan tambak di lokasi tambang PT Virtue Dragon Nickel Industri (VDNI) berakhir tragis, Senin 14 Mei 2018.
Puluhan masa aksi ini dibubarkan paksa oleh kelompok masa yang tidak dikenal.
Rusdin Mappa (39), peserta aksi demo mengaku pihaknya dibubarkan dengan kekerasan oleh puluhan orang yang diduga preman suruhan PT VDNI.
” Mereka menyerang kami menggunakan parang dan pipa besi,” ungkap Rusdin Mappa seraya memperlihatkan luka dilengan kirinya akibat pukulan pipa dari kelompok yang diduga preman itu, Rabu, 16 Mei 2018.
Sebelumnya lanjut Rusdin pihaknya sempat melakukan negosiasi dengan kelompok preman itu, di depan portal masuk lokasi tambang VDNI. Namun negosiasi berujung pengusiran dengan kekerasan.
“Kami diusir dengan kata kata kasar. Lalu mereka mengeluarkan senjata tajam dan mengejar seluruh massa aksi. Mereka memukul menggunakan senjata dan menendang dan ada sejumlah peserta aksi terluka dan saya sendiri dipukul menggunakan pipa,”tutur Rusdin seraya mengungkapkan bahwa seluruh massa aksi pun berhamburan kabur menyelamatkan diri.
Selain itu, kelompok yang diduga preman itu juga merusak beberapa kendaraan milik massa aksi. Kasus penganiayaan dan pengrusakan tersebut telah dilaporkan di Mapolda Sultra bernomor TBL/157/V/SPKT Polda Sultra tertanggal 14 Mei 2018.
Selain laporan kasus penganiayaan, Pemilik lahan tambak, Rustam ikut melaporkan pengrusakkan tambak miliknya dengan nomor laporan TBL/156/V/SPKT Polda Sultra dengan terlapor pimpinan PT VDNI.
“Aktifitas tambang VDNI menyebabkan jebolnya dua hektar empang yang terletak di Desa Porara, Kecamatan Morosi, dengan kerugian yangbditimbulkan sekitar Rp145 juta,” tukas Rustam.(a)
Penulis: Edi Sartono
Editor: La Ode Kasmilahi