PENASULTRA.COM, KENDARI – Direktur AMAN Center, La Ode Rahmat Apiti menilai Kepala Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Tenggara, Armunanto nampaknya mulai bermain api. Pasalnya, ia mengaku banyak menerima informasi dari masyarakat pada beberapa kabupaten yang akan melaksanakan Pilkada bahwa Bantuan Sosial (Bansos) Provinsi dari dinas sosial dipolitisasi untuk alat dukungan calon tertentu.
Bahkan, kata Rahmat, masyarakat ditekan dan diintimidasi jika mau dapat Bansos Provinsi harus mendukung calon tertentu.
“Berdasarkan laporan dan kami telusuri di lapangan, jadi masyarakat akan diberikan bantuan bila mendukung salah satu calon bupati”, ungkap Rahmat melalui rilis persnya, Sabtu, 14 November 2020.
Kata dia, mempolitisasi bantuan sosial merupakan salah satu cara Kadis sosial Sultra untuk mendukung salah satu calon bupati dan wakil bupati.
“Ini permainan oknum kadis yang tidak bisa menahan “nafsu” politik sehingga dia barter bantuan pemerintah provinsi dengan kepentingan politik”, ketusnya.
“Kadis sosial itu, kadis yang suka berselancar politik. Sebaiknya gubernur mencopot kadis sosial karena sudah mempolitisasi bantuan untuk kepentingan pribadi,” sambung Rahmat.
Menurutnya, dari awal Gubernur sudah memberi peringatan agar semua bantuan yang disalurkan di setiap kabupaten yang menggelar pilkada tidak menjadi alat politik.
“Himbauan gubernur dilawan dan memang kadis sosial, kadis yang paling jelek kinerjanya”, timpalnya.
Penulis: Husain