PENASULTRA.COM, KENDARI – Aliansi Mahasiswa Sulawesi Tenggara (Sultra) meminta Presiden Joko Widodo segera mencopot Wiranto dari jabatan sebagai Menteri Kordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam).
Mahasiswa menuding, selama ini mantan Panglima TNI itu telah banyak menciptakan keresahan di masyarakat melalui pernyataan-pernyataannya di media.
Seperti soal pengungsi gempa Maluku, yang mana bagi Wiranto –sebagai perpanjangan tangan Presiden– dianggap sebagai beban pemerintah. Bahkan ia menyebut Papua aman-aman saja, ketika ada anggota TNI yang meninggal.
“Pernyataan (Wiranto) itu sangat tidak mencerminkan Menkopolhukam, tidak mencintai rakyatnya atau sebagai Mentri yang tidak menyayangi rakyatnya,” tekan La Ode Yasir, Koordinator Aliansi Mahasiswa Sultra pada awak media, Minggu 13 Oktober 2019.
Tidak sampai di situ, kata Yasir, yang teranyar mengenai pencopotan Kolonel Hendi Suhendi dari jabatannya sebagai Komandan Kodim 1417 Kendari.
Padahal, lanjut dia, hal itu karena propaganda publik yang diduga merupakan permainan elit politik sehingga menyebabkan goyangnya internal TNI yang jadi kebanggaan rakyat.
Yasir menilai, keputusan KSAD TNI Jenderal Andika Perkasa mencopot Kolonel Hendi Suhendi tidak profesional. Sebab, dalam cuitan sang istri di Medsos tidak menyebutkan oknum sama sekali.
“Dari peristiwa itu, kami tetap memberi dukungan moral kepada Kolonel Hendi Suhendi. Serta menyampaikan apresiasi karena telah berhasil menciptakan suasana kondusif di Kota Kendari selama ini,” pungkas Yasir.(b)
Penulis: Faisal
Editor: Ridho Achmed