PENASULTRA.COM, KENDARI – Direktur AMAN Center, La Ode Rahmat Apiti mengatakan, pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Ali Mazi-Lukman Abunawas (AMAN) merupakan pasangan yang ideal dalam kompetisi pilgub.
Hal tersebut diungkapkannya bukan tanpa alasan. Pasalnya, pasangan yang diusung Partai NasDem, Golkar dan Partai Bulan Bintang tersebut tidak pernah menyajikan kampanye yang “mewah”, namun fokus menajamkan visi dan misi di masyarakat.
Buktinya, dari beberapa lembaga survei yang telah melakukan rilisnya, pasangan AMAN menempati anak tangga pertama.
The Haluoleo Institute misalnya, dalam rilisnya pada 21 juni 2018, kemarin, AMAN berada diposisi teratas dengan elektabilitas 48,5 persen.
“Hasilnya begitu fantastis. AMAN posisi pertama. Sementara Paslon Asrun-Hugua 8,8 persen dan Rusda-Safei 20,5 persen. Ini survei yang dilaksanakan bulan Juni,” bebernya, Jumat 22 Juni 2018.
Ia menilai, paslon AMAN berada diposisi teratas atau favorit karena didukung oleh empat hal.
Pertama, AMAN didukung partai koalisi yang solid. Partai koalisi menjadi salah satu infrastruktur politik yang bekerja dilapangan dengan segala kelebihan dan kelemahannya.
“Kedua, paslon AMAN perpaduan antara kepulauan dan daratan. Pasangan ini merepresentasikan dua kekuatan politik yakni daratan dan kepulauan sehingga pasangan AMAN menjadi “milik” masyarakat Sultra,” jelasnya.
Ketiga, lanjut dia, paslon nomor satu ini berpengalaman dalam pemerintahan.
Dikatakannya, Ali Mazi sendiri adalah mantan Gubernur Sultra periode 2003-2008. Sedang Lukman Abunawas merupakan mantan Bupati Konawe dua periode serta mantan Sekda Provinsi Sultra.
“Pengalaman beliau (Ali Mazi) selama memimpin Sultra menjadi modal tersendiri yang tidak memiliki calon lain. Begitu pula dengan wakilnya. Politisi “dingin” tersebut syarat pengalaman dalam politik dan pemerintahan maka menjadi klop pasangan ini dalam berduet,” ungkanpnya.
Terakhir, tambahnya, paslon ini memiliki visi dan misi yang pro rakyat serta menjawab tantangan sesuai dengan kondisi zaman.
“Program-program pembangunan yang visioner menjadi “perangsang” khusus sehingga masyarakat menjatuhkan pilihan ke AMAN,” tambahnya.
Ke empat hal ini tentu saja tidak dapat menjadi pemicu utama menuju kemenangan di Pilgub pada 27 Juni 2018 mendatang. Namun, ini merupakan potret kekuatan yang tidak dimiliki oleh paslon lain.
“Kita tidak mau takabur tapi optimisme dalam perjuangan menjadi viagra dalam memenangkan pertarungan. 27 Juni merupakan hari yang “sakral” bagi masyarakat untuk menentukan pilihannya dan kami optimis kemenangan itu milik AMAN,” pungkas Rahmat.(b)
Penulis: Yeni Marinda
Editor: Ridho Achmed