PENASULTRA.COM, KENDARI – Virus corona yang saat ini sedang melanda dunia termasuk Indonesia, memaksa semua orang untuk tinggal di rumah dan mengisolasi diri agar tidak terkena virus. Hal ini menyebabkan segala aktivitas menjadi terhambat, terutama yang berhubungan dengan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Beberapa daerah yang masuk dalam kategori zona merah bahkan menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Sedikit banyak keadaan ini tentu saja akan mempengaruhi tingkat pendapatan ekonomi masyarakat menjadi relatif menurun dibandingkan saat wabah covid-19 belum melanda.
Melihat kondisi tersebut, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Halu Oleo (LPPM UHO) melakukan edukasi kepada masyarakat. Hal ini untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam memanfaatkan peluang usaha yang bisa memberikan tambahan penghasilan di masa pandemi.
Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk pengabdian ilmu pengetahuan dari tenaga pendidik UHO kepada masyarakat Sulawesi Tenggara (Sultra) yang rutin dilakukan oleh LPPM UHO setiap tahunnya.
Tim LPPM UHO yang diketuai Armid, D.Sc. dan beranggotakan Deniyatno, M.T., Haslianti, M.Si. dan Tezza Fauzan, M.Si. mengangkat tema pelatihan teknis untuk menciptakan peluang usaha melalui budidaya ikan bawal pada kolam terpal dan pengolahan bawang goreng. Kegiatan yang digelar untuk masyarakat di Kelurahan Anduonohu, Kota Kendari ini berlangsung pada Kamis, 12 November 2020 dan melibatkan beberapa mahasiswa serta sasaran utama ibu-ibu rumah tangga di kelurahan tersebut.
Ketua Tim Pelaksana, Armid menjelaskan bahwa pandemi ini menuntut semua orang untuk cepat menyesuaikan diri dengan pola kerja baru. Beberapa contohnya yaitu para pekerja harus merubah kegiatannya menjadi Work From Home (WFH), mahasiswa dan anak sekolah pun harus belajar secara online.
Walaupun banyak kegiatan yang tidak dapat berjalan seperti biasanya, namun kita harus tetap optimis untuk mengambil peluang usaha. Ikan bawal dan bawang merupakan produk pangan dari masing-masing sektor perikanan dan pertanian yang mampu meningkatkan perekoniman masyarakat.
”Permasalahan yang dihadapi adalah masih kurang masyarakat yang mengambil peluang untuk memaksimalkan potensi tersebut karena terbatasnya pengetahuan mereka. Kami menawarkan solusi melalui program pengabdian kepada masyarakat ini tentang budidaya ikan bawal pada kolam terpal dan pengolahan bawang goreng yang relatif tidak memerlukan modal besar namun dapat memberikan keuntungan berlebih”, ungkap Armid.
Salah satu Anggota Tim Pelaksana, Haslianti, yang juga merupakan dosen pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UHO menambahkan bahwa ikan bawal merupakan ikan konsumsi air tawar yang mempunyai nilai ekonomis penting di Indonesia. Ketersediannya harus terjamin baik secara kuantitas maupun kualitas. Ikan bawal memiliki pertumbuhan yang cepat, rasa daging yang enak dan lezat serta kandungan gizi yang cukup tinggi.
Selain produk perikanan, produk pertanian pun perlu terus dikembangkan misalnya melalui pengolahan bawang menjadi bawang goreng. Bawang merah mempunyai potensi dan peluang yang cukup baik sebagai komoditas agribisnis, karena termasuk sayuran unggulan Indonesia setelah kol/kubis dan kentang.
“Setelah dipanen bawang merah tidak dapat disimpan lama karena mudah rusak dan sulit dipertahankan dalam bentuk segar. Maka dari itu diperlukan upaya penanganan pasca panen yang baik untuk memperpanjang masa simpan dan meningkatkan nilai ekonominya, misal diolah menjadi bawang goreng”, jelasnya.
Ketua RT setempat, Ispariadi, sangat mengapresiasi kegiatan bimtek yang dilakukan oleh tim dosen dari UHO ini. Menurutnya kegiatan pelatihan semacam ini harus terus dijalankan oleh UHO setiap saat untuk memberikan tambahan keterampilan kepada masyarakat dalam menaikkan taraf ekonomi, terlebih di masa pandemi covid-19 sekarang ini.
“Ini covid memang dia pengaruhi betul kita punya penghasilan. Makanya begitu saya dengar ada pelatihan budidaya ikan dan pengolahan bawang goreng yang akan dilaksanakan oleh dosen-dosen UHO, saya langsung perintahkan ibu-ibu di wilayah RT-ku untuk terlibat aktif. Alhamdulillah, kita paham sekarang dan kita akan mulai mi juga bikin ini usaha”, tutup Ispariadi.(b)
Editor: Husain