PENASULTRA.COM, MAKASSAR – Untuk memperkenalkan keberagaman budaya Buton pada dunia luar khususnya di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Forum Komunikasi Mahasiswa Kepulauan Buton (Forsmakeb) Makassar menggelar festival Budaya Buton di gedung Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Makassar, Minggu, 23 Desember 2018.
Festival Budaya Buton tersebut melibatkan seluruh kabupaten se Kepulauan Buton (Kepton) yakni Kabupaten Buteng, Buton, Buton Selatan (Busel), Buton Utara (Butur), Wakatobi dan Kota Baubau yang menampilkan berbagai kebudayaan dan pariwisata seperti tarian tradisional, peragaan busana serta kekayaan alam masing-masing daerah.
Ketua Panitia Festival, Zaka Surya mengatakan, budaya adalah kekayaan yang tidak bisa dijual. Budaya adalah kearifan lokal yang melekat sebagai bentuk jati diri.
“Budaya lahir bersamaan dengan sejarah peradaban kita, maka kita sebagai generasi harus terus menghidupkannya agar budaya dan jati diri kita tidak digilas oleh hegemoni sosial modern,” jelasnya.
Menurut Zaka, festival ini juga dilakukan sebagai salah satu upaya dalam menyongsong kehadiran Provinsi Kepulauan Buton (Kepton).
“Saya tekankan bahwa Buton merupakan kerajaan tertua di Indonesia yang sampai saat ini belum memekarkan diri sebagai provinsi maka kiranya lewat forum ini kita perlu melakukan konsesus ide, gagasan dan spirit untuk menyatukan tujuan agar pemekaran tidak hanya sebatas mimpi namun terwujud dalam nyata,” kata Zaka saat dihubungi, Rabu 26 Desember 2018.
Pemuda, kata Zaka, butuh ruang untuk mengharmonisasikan gejolak kebatinan yang menghendaki pemekaran Kepton menjadi harapan yang nyata, bukan sekedar klise atau syair dalam bahasa politik lokal. Namun, pemekaran adalah pleno dalam ruang sidang pusat.
“Kita yang muda harus segera mengambil peran yang aktif untuk terus menyoal itu. Saya dan kalian semua harus mengambil sikap tegas untuk segera mendesak pemerintah untuk mencabut moratorium. Golongan muda harus bersuara lantang,” tutupnya.(b)
Penulis: Amrin Lamena
Editor: Yeni Marinda