Front Pemuda Sultra Kritik Pembangunan AMAN, Dewan Bilang Begini

PENASULTRA.COM, KENDARI – Sejumlah organisasi kepemudaan yang tergabung dalam Front Marhaenis Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar aksi unjuk rasa di Kantor DPRD Sultra, Kamis 5 September 2019.

Unjuk rasa yang dimotori oleh Gerakan Pemuda Marhaenis (GPM), Pemuda Demokrat, dan Rumah Litersi Marhaenis Sultra itu digelar sebagai bentuk evaluasi kebijakan pembangunan Gubernur dan Wakil Gubernur Sultra, Ali Mazi dan Lukman Abunawas (AMAN) yang hari ini genap setahun menjabat.

Ketua GPM Sultra, Rajab menyebutkan, pemerintah provinsi (Pemprov) telah menggelontorkan dana triliunan untuk pembangunan sejumlah infrastruktur. Di antaranya, untuk pembangunan gedung DPRD Sultra, rehab Rujab Gubernur. Kemudian, pembangunan rumah sakit jantung internasional, perpusatakaan internasional dan infrastruktur jalan Kendari-Toronipa yang masing-masing proyek bernilai ratusan miliar.

Ia menilai, program pembangunan AMAN dengan dana triliunan itu hanya menguntungkan pejabat. Pasalnya, beberapa proyek tersebut bukan persoalan yang urgen dan tidak menyentuh langsung kebutuhan masyarakat Sultra.

“Anggaran perencanaan pembangunan tersebut harus dialihkan ke hal-hal yang lebih urgen untuk kemaslahatan dan kesejahtraan masyarakat Sultra,” tegas Rajab.

Menyikapi hal ini saat menemui massa aksi, anggota Komisi III DPRD Sultra, La Ode Mutanafas menjelaskan, seluruh program pembangunan AMAN telah melalui kajian dan disepakati di Dewan.

Menurutnya, seluruh program unggulan yang disebut dipastikan tidak mengganggu postur APBD Sultra. Seperti pembangunan jalan Kendari-Toronipa, Pemprov dan dewan telah menekan jumlah anggaran yang digelontorkan dari Rp1 triliun menjadi Rp750 miliar.

Selanjutnya rencana pembangunan rumah sakit jantung dan perpustakaan internasional, pemerintah akan mencari sumber-sumber pendanaan lain yang tidak bertentangan dengan regulasi yang ada.

“Sehingga APBD kita yang kurang lebih Rp4 triliun itu tidak terganggu dan bisa digunakan ke yang lain, seperti jalan-jalan provinsi yang ada di Kabupaten Muna dan Buton. Karena kondisi jalan rusak di Sultra ini paling dominan di Muna dan Buton,” tutur Mutanafas.

Di sisi lain, tambah Politisi Partai Amanat Nasional ini, pembangunan sejumlah infrastruktur di Sultra penting untuk dilaksanakan. Sebab selain untuk menunjang perekonomian daerah, program unggulan AMAN juga memberikan asas manfaat kepada masyarakat.

“Sepintas orang berpikir apa yang dilakukan gubernur dan wakil gubernur itu sebagai langkah buang-buang anggaran. Tapi kalau ini tersosialisasi dengan baik, kita akan paham bahwa asas manfaatnya bagi masyarakat itu begitu besar,” tekan Mutanafas.(b)

Penulis: Faisal
Editor: Ridho Achmed