PENASULTRA.COM, KENDARI – Diduga lakukan pemotongan dana penelitian untuk anggaran 2017, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Persatuan Mahasiswa Indonesia (GPMI) dan Lembaga Pengawasan Kebijakan Publik dan Keadilan (LPKP-K) desak Pj Gubernur Sultra Teguh Setyabudi mencopot Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Kabalitbang) Sulawesi Tenggara (Sultra) Sukanto Toding.
Koodinator Lapangan (Korlap) Muhamad Hijrah dalam orasinya menduga Kabalitbang Sultra telah melakukan pemotongan dana penelitian sebesar 60 persen dari total anggaran.
“Harusnya dana tersebut diperuntukan sepenuhnya untuk kepentingan penelitian. Bukan untuk kepentingan pribadi,” teriak Hijrah di halaman kantor Balitbang Sultra, Senin 23 April 2018.
“Kami meminta Kabalitbang Sultra segera mengundurkan diri jabatannya,” sambung Hijrah.
Ditempat yang sama, Kepala Balitbang Sultra Sukanto Toding mengakui ada pemotongan biaya 60 persen untuk anggaran penelitian. Namun biaya 60 persen itu untuk kegiatan seminar dan kegiatan penelitian.
Kemudian tambahnya, untuk 40 persennya diperuntukan biaya pengambilan data peneliti serta kegiatan administrasi.
“Intinya semua itu telah sesuai dengan standar operasional prosedural (SOP),” sebutnya.
Tidak puas mendengarkan pernyataan dari Kabalitbang Sultra, massa aksi kemudian menuju kantor gubernur Sultra.
Di halaman kantor gubernur Sultra, massa aksi meminta Pj Gubernur Sultra dan Pj Sekda membongkar semua permainan besar yang ada di Balitbang Sultra. Bahkan, mendesak Pj Gubernur Sultra memberi sanksi dan tindakan tegas Kabalitbang Sultra.
“Kami minta Pj Gubernur Sultra agar segera mencopot Kalitbang Sultra dari jabatannya. Dan meminta Pj Gubernur Sultra melakukan hearing dengan Kalitbang Sultra bersam dengan GPMI dan LPKP-L,” tambah Hijrah dalam orasinya.
Karena tidak ada yang terima di kantor gubernur Sultra, massa aksi kemudian membubarkan diri dengan tenang. Seraya mengatakan akan kembali melakukan aksi dengan jumlah yang lebih besar lagi.(b)
Penulis: Suwarno Nobel
Editor: La Basisa