PENASULTRA.COM, KENDARI – Kepala Bidang Pengembangan dan Pemasaran Pariwisata Sultra, Trisman mengungkapkan, Gua Liangkobori yang terletak di Desa Liangkobori, Kecamatan Lohia, Kabupaten Muna, Sultra sebagai sumber pengetahuan.
Sebab, kata dia, tulisan-tulisan yang terdapat di dalam gua tersebut menceritakan bagaimana awal mula kehidupan manusia di muka bumi.
“Gua Liangkobori adalah wisata alam yang memiliki potensi pengetahuan tentang sejarah kehidupan manusia di muka bumi,” ujar Trisman, saat membawakan materinya dalam Talk Show pariwisata di Grand Clarion Kendari, Sabtu 7 April 2018.
Lanjut Trisman, Gua Liangkobori yang dikenal sebagai tempat bersejarah itu, sering dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun mancanegara.
Oleh karena itu, untuk mengembangkan dan melestarikan tempat wisata tersebut perlu adanya dukungan dari pihak pemerintah kabupaten, provinsi maupun pemerintah pusat serta adanya investor yang berinvestasi di Kabupaten Muna.
“Yang menarik perhatian wisatawan di Gua Liangkobori karena banyak tulisan-tulisan bersejarah,” kata Trisman.
Namun dari semua itu, terdapat
kendala jalan yang tidak memadai yang harus dihadapi para wisatawan untuk bisa mengakses Gua bersejarah itu.
“Perlu juga adanya jaringan wifi, penginapan, air bersih dan masih ada yang lainya. Tetapi semua akses pendukungnya tidak ada sama sekali,” ucapnya.
Sementara itu, anggota DPR RI, Ridwan Bae mengatakan kemajuan pariwisata di Sultra harus didukung dengan akses infrastuktur, mulai dari bandara, pelabuhan, listrik, air bersih dan perhotelan.
“Air di beberapa perhotelan saja masih ada yang berbau. Wisatawan tidak akan mungkin bisa bertahan dalam kondisi seperti itu,” pungkasnya.(a)
Penulis: La Ode Arfa
Editor: Muhammad Al Rajap