PENASULTRA.COM, BUTON UTARA – Netralitas aparatur sipil negara (ASN) dalam sebuah pesta demokrasi merupakan hal yang wajib. Namun, bagi sembilan orang ASN di lingkup Pemerintah Kabupaten Buton Utara (Butur) ini malah sebaliknya.
Mereka ketangkap basah hadir dalam kampanye dialogis yang digelar salah satu pasangan calon gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) di lapangan H Laode Anda, Kelurahan Wandaka, Kecamatan Kulisusu pada Senin 19 Maret 2018 lalu.
“Kasus ini merupakan temuan Panwascam Kulisusu bukan laporan dari masyarakat,” ungkap Divisi Pengawasan Panwaslu Butur, Hazamuddin, Jumat 23 Maret 2018.
Sebagai tindak lanjut, kata Echi, sapaan akrab Hazamuddin, pihaknya telah melakukan pemanggilan klarifikasi kepada ke sembilan ASN tersebut. Namun, masih ada beberapa orang yang belum hadir.
“Jika tiga kali kita layangkan surat masih tidak hadir, maka langsung dilakukan pleno dengan kesimpulan yang bersangkutan telah terlibat politik praktis. Selanjutnya, kita akan rekomendasikan ke KASN (Komisi Aparatur Sipil Negara),” tegasnya.
Terkait nama kesembilan ASN tersebut, Hazamuddin masih enggan membeberkannya. Ia hanya memberikan bocoran bahwa kesembilan oknum ASN itu berasal dari dinas pendidikan, DPMD, dinas kesehatan, Puskesmas Kulisusu, dan tiga orang guru.
“Pemanggilan klarifikasi ini menguntungkan pihak terlapor. Jadi alangkah bagusnya langsung hadir untuk mengklarifikasi,” pungkas dia.(a)
Penulis: La Ode Al Raif
Editor: Mochammad Irwan