PENASULTRA.COM, MUNA – Bulan suci Ramadhan, harga sembilan bahan pokok (Sembako) di pasaran kerap melunjak. Lunjakan harga sembako ini terjadi di seluruh pasar yang ada di seluruh Indonesia. Tak tekecuali di Pasar Laino Raha Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Tidak sedikit masyarakat sebagai konsumen (pembeli) mengeluhkan kenaikan harga tersebut. Walaupun melonjak, karena kebutuhan terpaksa dibeli.
Lonjakan harga yang paling siginifikan di pasar induk warga Kota Raha itu terjadi pada bawang putih merangkak naik hingga 100 persen dari harga sebelum ramadhan. Kemudian diikuti harga sembako lainnya seperti telur dan gula pasir.
Kepala Seksi (Kasi) Pengendalian Barang Kebutuhan Masyarakat, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Kabupaten Muna, Wa Ode Nasia membenarkan hal itu.
Nasia mengatakan, saat melakukan pantauan jelang ramadhan, harga sembako di pasar Laino bawang putih yang sebelumnya seharga Rp 50 ribu perkilo kini menjadi Rp60 ribu perkilo gram.
Selain bawang putih, lanjut Nasia, lonjakan harga juga terjadi pada telur ayam. Dimana sebelum memasuki bulan puasa harga bawang putih Rp45 ribu menjadi Rp 50 ribu. Begitu pula harga gula pasir yang telah mencapai Rp 14 ribu perkilo gramnya.
“Lonjakan ini terjadi disebabkan para pedagang saat mengambil di distributor harganya sudah naik,” ungkapnya, Selasa 7 Mei 2019.
“Para pedagang di pasar ambil stoknya hanya sedikit, mereka takut rugi saat kena kenaikan harga seperti saat ini,” sambung Nasia.
Wanita berhijab ini sempat menduga, jika kenaikan harga tersebut dipicu adanya oknum distributor yang melakukan penimbunan. Tapi saat melakukan kroscek dibeberapa distributor yang ada di Kota Raha, pihaknya tak menemukan adanya indikasi itu.
“Alhamdulillah sampai hari ini kita di Muna belum ada peristiwa seperti itu. Kami akan terus memantau harga-harga di pasar,” pungkas Nasia.(b)
Penulis: Sudirman Behima
Editor: Bas