PENASULTRA.COM, BAUBAU – Baru-baru ini dunia akademik diguncang adanya kabar razia buku oleh sekolompok orang disalah salah satu Gramedia yang disebut berbau paham marxisme.
Aksi yang dilakukan sekolompok orang ini pun viral dan banyak menuai sorotan publik khususnya mahasiswa. Salah satu sorotan itu datang dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Baubau.
Melalui Ketua Bidang Perkeguruan Tinggi Kemahasiswaan dan Pemuda (PTKP), Derwin menilai razia buku yang dilakukan ditengah hiruk pikuk perkembangan informasi yang sangat deras seperti saat ini merupakan perbuatan yang sangat tidak berprikeadilan.
“Itu sangat tidak etis. Oknum yang melakukan hal tersebut adalah orang-orang tidak sadar bagaimana mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara dan ini telah melanggar hak-hak kebebasan. Dan ini merupakan sebuah kemunduran berpikir,” kata Derwin belum lama ini.
Derwin menduga, oknum yang melakukan razia buku tersebut bermaksud untuk mencegah bertebarannya faham radikalisme, komunisme dan hal-hal lain yang menurut mereka bertentangan dengan Pancasila dan perundang-undangan yang berlaku. Hal itu terlihat dari jenis buku bacaan yang disita sangat bernuansa kekirian (mengacu kepada kelompok yang biasanya dihubungkan dengan aliran sosialis atau demokrasi sosial).
Menurut Derwin, aktivitas membaca buku-buku seperti itu adalah suatu hal yang tidak salah jika dipelajari dengan pandangan kritis dan ilmiah. Apalagi hal tersebut dilakukan di tengah rendahnya minat baca masyarakat Indonesia seperti saat ini.
“Saya menjadi teringat kata-kata Bung Karno, yang mungkin saja sedang menangis mendengar berita itu, ‘Jas Merah, jangan sekali-sekali melupakan sejarah’. Mereka itu mungkin lupa, bahwa negara ini lahir dari bacaan-bacaan yang mungkin saja mereka telah sita,” tutup mahasiswa pendidikan Sejarah Unidayan ini.
Untuk diketahui, paham marxisme merupakan sebuah paham yang berdasar pada pandangan-pandangan Karl Marx. Marx menyusun sebuah teori besar yang berkaitan dengan sistem ekonomi, sistem sosial dan sistem politik.(b)
Penulis: Amrin Lamena
Editor: Yeni Marinda