PENASULTRA.COM, BAUBAU – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhamadiyah Buton meminta Kepala Polisi Republik Indonesia (Kapolri) mengusut tuntas oknum pelaku penembakan dalam Tragedi Kemanusiaan 22 Mei 2019.
Data CNN Indonesia menyebut, dalam aksi 22 Mei (People Power) didepan kantor Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu RI telah menelan korban sejumlah 8 orang tewas dan 737 luka-luka.
“Dalam video amatir yang beredar di sosial media terlihat beberapa bekas tembakan peluru tajam oleh pihak kepolisian yang melakukan pengamanan. Hal ini mengakibatkan beberapa massa aksi mengalami luka tembak dan meninggal dunia,” kata Ketua Umum HMI Komisariat FKIP UMB, Muh Irfan Sahidin melalui pesan WhatsAppnya, Jumat 24 Mei 2019.
HMI pun mengutuk keras tindakan represif kepolisian terhadap massa aksi dan meminta Kapolri harus bertanggung jawab atas beredarnya video bekas penembakan peluru tajam yang dilakukan aparat kepolisian dalam mengamankan aksi itu.
Ia mengimbau kepada mahasiswa dan kader HMI untuk melaksanakan aksi kemanusiaan serentak sebagai bentuk belasungkawa terhadap korban, Senin 27 Mei 2019.
“Hal ini telah sesuai dengan intruksi Badan Koordinasi (Badko) HMI Sultra dan seluruh jajaran pengurus Cabang se-Sultra harus ikut,” tutupnya.(b)
Penulis: Luthfi Badiul Oktaviya
Editor: Yeni Marinda