Jelang Pilgub Sultra, Elektabilitas ASR-Hugua Tak Terkalahkan, Capai 35,2 Persen

PENASULTRA.COM, KENDARI – Sekitar satu bulan menjelang pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulawesi Tenggara (Sultra) 2024, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis survei terbaru terkait elektabilitas pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur. Hasilnya pasangan Andi Sumangerukka (ASR)-Hugua unggul dari pasangan lain dengan angka elektabilitas sebesar 35,2 persen.

Disusul pasangan nomor urut 4, Tina Nur Alam-LM Ihsan Taufik Ridwan dengan elektabiltas sebesar 29,5 persen. Kemudian di peringkat ketiga ada pasangan Lukman Abunawas-La Ode Ida (LA-IDA) dengan elektabiltas 20 persen, dan terakhir pasangan nomor urut 1, Ruksamin-LM Sjafei Kahar dengan elektabilitas 10,7 persen. Sementara responden yang belum menentukan pilihan tersisa 4,6 persen.

“Dari hasil survei yang kita lakukan melihat hari ini posisi elektabilitas empat paslon tersebut, untuk potensi menang lebih terbuka di Pilgub Sultra 2024 ini untuk paslon ASR Hugua,” kata Direktur Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Adjie Alfarabi dalam konferensi pers di salah satu hotel di Kota Kendari, Rabu (23/10/2024).

Survei ini dilakukan sebelum debat pertama Pilgub Sultra yakni, mulai tanggal 8-17 Oktober 2024, menggunakan metode standar multistage random sampling, melalui wawancara tatap muka langsung kepada 800 responden terpilih dengan menggunakan kuesioner dan dengan margin of error 3,5 persen.

Adjie mengatakan, tingginya elektabilitas paslon nomor urut 2 ini, karena pesona kuat ASR sebagai calon gubernur. Meski popularitas belum mencapai puncak, namun ASR paling disukai.

Selain itu, faktor tingginya elektabilitas ASR-Hugua karena publik yakin pasangan ini paling mampu menyelesaikan masalah ekonomi. Kemudian ASR-Hugua juga dinilai paling bersih dari korupsi.

“Mayoritas pemilih di Sultra yaitu sebesar 94, 2 persen ingin pemimpin yang bersih dari korupsi. Publik ingin pemimpin yang bersih karena ekonomi yang tidak membaik, korupsi dinilai sebagai penyebab, dan trauma atas kasus korupsi mantan gubernur sebelumnya.

Adjie mengungkapkan, paslon ASR-Hugua unggul dihampir semua segmen pemilih. Di kantong pemilih agama, ASR-Hugua unggul baik di pemilih muslim maupun pemilih agama lain.

Kemudian di kantong pemilih milenial dan gen Z, ASR Hugua juga unggul. Begitu pun di pemilih gen baby boomers (pemilih di atas 60 tahun ke atas). Sementara Tina-Ihsan unggul di pemilih gen X.

“ASR-Hugua juga unggul di pemilih wong cilik, kelas menengah, dan ekonomi mapan. Lalu ASR-Hugua juga unggul di pemilih emak-emak, petani/peternak, wiraswasta, buruh, dan pekerja lainnya. Sementara Tina-Ihsan unggul di pemilih ASN dan tidak bekerja,” ungkap Adjie.

Namun begitu, Adjie mengungkapkan, dinamika suara di sisa waktu satu bulan sangat tergantung pada kemampuan masing-masing kandidat menjangkau pemilih, menaikan impresi personal, dan menjaga tak ada blunder yang merugikan.(dir)