Jemmy Mokolensang: PERADI SAI Lebih Mengutamakan Kualitas Ketimbang Kuantitas

PENASULTRA.COM, KENDARI – Dewan Pimpinan Cabang (DPC)Perhimpunan Advokat Indonesia Suara Keadilan Indonesia (PERADI SAI) menggelar Musyawarah Cabang (Muscab) ke II di Hotel Claro Kendari pada Sabtu, 19 Maret 2022.

Kegiatan yang mengangkat tema “mempererat persatuan dan meningkatkan peran advokat dalam bingkai suara advokat Indonesia menuju era industri 5.0” itu diikuti oleh 50 anggota PERADI SAI Kendari dan dibuka langsung oleh Wakil Ketua Komite Organisasi dan Keanggotaan Dewan Pimpinan Nasional (DPN) PERADI SAI, Jemmy Mokolensang.

Ia berharap Muscab kedua ini bisa berjalan dengan baik dan perkembangan DPC PERADI SAI di Sulawesi Tenggara (Sultra) semakin bagus dan ke depan agar dilakukan perekrutan lebih banyak lagi supaya PERADI SAI semakin jaya dan dapat bersaing secara profesional.

Namun, ia menegaskan bahwa PERADI SAI lebih mengutamakan kualitas ketimbang kuantitas. “Karena walaupun kita sedikit tapi berkualitas daripada banyak tapi belum tentu (berkualitas), sambil kualitas juga dipersiapkan”, kata Jemmy saat diwawancarai usai pembukaan Muscab.

Senada dengan itu, Ketua DPC PERADI SAI Kota Kendari Muhammad Dahlan Moga mengatakan bahwa ada standar yang ditetapkan oleh PERADI SAI ketika melakukan rekrutmen anggota. Hal ini bertujuan untuk menciptakan advokat yang profesional dan berintegritas.

“Karena kita lihat contoh sekarang banyak advokat yang bertebaran di luar, yang tidak ditau kapan dia sarjana, kapan pendidikannya, kapan ujian, kapan magangnya, kok tiba-tiba jadi Advokat. Ini yang menjadi keprihatinan kita”, ungkap Dahlan.

Lebih lanjut ia mengungkapkan bahwa belum lama ini, PERADI SAI Kendari melaksanakan ujian advokat. Dalam ujian tersebut, dari sekian orang yang mendaftar dan melaksanakan ujian ada 4 orang yang tidak lulus.

“Ketidaklulusan itu karena memang ada standar nilai yang kita ciptakan. Maksudnya kita berharap bahwa standar nilai itu memberikan efek domino terhadap dia sendiri dan masyarakat, supaya ketika beraktivitas di lapangan dia sudah berintegritas”, tegasnya.

Olehnya itu ia berharap, Muscab ke-2 ini dapat dijadikan momentum dalam proses memperlihatkan seperti apa organisasi, Muscab dan proses pemilihan yang sebenarnya.

“Muscab ini kita laksanakan secara terbuka dan demokratis. Kita mengharapkan teman-teman bisa menjadi roll model untuk kedepannya, baik itu proses pelaksanaan Muscab dan event lain dalam organisasi PERADI. Sehingga ada standar minimal yang kami ciptakan untuk digunakan oleh kepengurusan selanjutnya”, pungkasnya.

Penulis: Husain

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *