Kabupaten Touna Sukses Ekspor Jagung, Kementan Dorong Kembangkan Korporasi Pertanian

Pena Nasional565 views

PENASULTRA.COM, JAKARTA – Bupati Tojo Una-Una (Touna), Mohammad Lahay melepaskan ekspor jagung di Pelabuhan Mantangisi ke Filipina dan pelepasan ekspor coconut water consentrat ke Negara Singapore melalui Pelabuhan Pantaloan, Jumat (11/9/2020). Ekspor jagung tersebut sebanyak 6.100 ton dengan nilai Rp. 22 Miliar dan coconut water consentrat sejumlah 1 container 40 Hc Reefer, nilainya mencapai 42.294 US Dolar atau Rp 627,7 juta.

“Keberhasilan ini merupakan hasil sinergi yang luar biasa dari berbagai pihak untuk terus mengembangkan potensi ekonomi daerah kabupaten Touna terutama di tengah kondisi pandemi covid 19 seperti ini. Ekspor ini akan berdampak luas terhadap perekonomian kabupaten pengguna khususnya dan Sulawesi Tengah pada umumnya,” demikian dikatakan Mohammad Lahay pada kegiatan pelepasan ekspor tersebut.

Tercatat bahwa volume ekspor jagung dari Touna ke Filipina sampai dengan saat ini sudah mencapai angka 16,1 ribu ton. Lahay berharap dengan ekspor jagung tersebut dapat membawa manfaat besar bagi perekonomian Indonesia, khususnya peningkatan kesejahteraan petani. Ekspor jagung dipastikan juga memperluas pasar bagi produk Indonesia, menambah devisa negara, memperluas lapangan kerja, mengurangi kegiatan impor yang berlebihan.

“Oleh karena itu, dengan dukungan pemerintah pusat yakni Kementerian Pertanian, kami terus utamakan peningkatan kesejahteraan petani, sehingga angka kemiskinan semakin turun dan lapangan kerja semakin terbuka. Hasil panen berlimpah pemerintah daerah bersama kementerian Pertanian mendorong ekspor jagung agar harga tetap stabilm,” ujarnya.

Lahay menegaskan melalui program Gratieks (gerakan tiga kali ekspor) yang tengah dijalankan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan kini menjadi terobosan andalan Kementerian Pertanian (Kementan) dalam mendorong roda perekonomian, ekspor komoditas pertanian ke depannya semakin meningkat dan produksi pertanian pun semakin meningkat dengan kualitas yang bagus yakni produksi dapat mencapai 7 persen pertahun.

“Program Gratieks yang digagas oleh menteri pertanian bapak Syahrul Yasin Limpo ini mendorong pengusaha dan eksportir melipatgandakan lalu lintas ekspor pertanian menjadi 3 kali lipat,” jelasnya.

Lahay menyebutkan berdasarkan data dinas Pertanian Kabupaten Touna, luas eksisting pertanian tanaman pangan khususnya untuk komoditas jagung mencapai 28.000 hektar (ha) dengan luas potensi pengembangan sebesar 42.682 ha serta potensi secara keseluruhan yang sesuai marginal sebesar 313.455 ha.

“Dengan bantuan program Kementan, pemerintah Touna dapat terus meningkatakan luas tanaman jagung secara berkelanjutan. Produksi dan ekspor jagung pun terus meningkat melalui Pelabuhan Mantangisi,” tegasnya.

Terpisah, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi mengatakan mengimplementasikan kebijakan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam meningkatkan produksi dan ekspor, Kementan memberikan dukungan penuh kepada pemerintah daerah dalam mengoptimalkan potensi pertanian dan peningkatan produksi yang berbasis ekspor. Kementan memiliki Program Pengembangan Kawasan Tanaman Pangan Korporasi (Propaktani) sehingga terkait jagung, pengembanganya dilakukan berbasis korporasi.

“Kawasan korporasi pertanian ini tidak berarti dalam satu hamparan, namun dibangun klaster dan selanjutnya beberapa klaster digabungkan menjadi satu kawasan besar yang luasnya mencapai 5.000 sampai 10 ribu hektare,” jelasnya.

Suwandi menjelaskan korporasi pertanian ini diperkuat melalui pola kemitraan dengan berbagai pihak yakni Bank untuk memperoleh fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR), asuransi, unit pengelola jasa alat mesin pertanian atau mekanisasi, penyedia benih, pupuk, pestisida, Kostraling (Komando Strategi Penggilingan). Selanjutnya juga terdapat industri olahan, pedagang, eksportir dan lainnya dalam ikatan bisnis yang saling menguntungkan.

“Oleh karena itu, Propaktani merupakan kegiatan terintegrasi on farm dan hilir sampai industri turunan hingga pemasaran, baik integrasi aspek infrastruktur, alat mesin pertanian, budidaya mulai tanam hingga panen dan hilir pascapanen maupun pemasaran. Korporasi pertanian ini kita harap dapat dibangun di Kabupaten Touna,” terangnya. (Rilis Humas Kementan RI)