Kades Lupia Manfaatkan Dana Desa untuk Kebutuhan Air Bersih

PENASULTRA.COM, MUNA – La Dini, Kepala Desa (Kades) Lupia, Kecamatan Kabangka, Kabupaten Muna memanfaatkan dana desa (DD) demi meningkatkan kebutuhan air bersih bagi warga.

La Dini mengungkapkan, anggaran DD pada tahun anggaran 2018 sebesar kurang lebih Rp 60 juta yang sebelumnya diperuntukan untuk pengerjaan sumur galian sebanyak delapan unit. Namun anggaran itu dialihkan pada pemasangan pipa ke rumah-rumah warga dimana sumber airnya berasal dari tandem pada sumur bor berkapasitas 100 kubik dan dibangun melalui anggaran APBN 2017.

Menurutnya, pemasangan pipa ke rumah rumah warga yang disambung dari pipa induk dari tundem lebih efisien dan lebih dirasakan manfaatnya untuk semua warganya.

“Memang pemasangan pipa ke rumah-rumah warga tidak termuat dalam APBDes, yang ada pengerjaan sumur. Tapi atas kesepakatan perangkat desa, BPD dan masyarakat, anggaran itu kita alihkan ke pemasangan pipa. Alasannya, kalau sumur hanya bisa melayani tiga sampai empat rumah saja, tapi kalau pemasangan pipa, semua masyarakat bisa dapat,” ungkapnya, pada Penasultra.com, Selasa 30 Oktober 2018.

“Itu sudah dimonitor pihak pemerintah kecamatan dan kabupaten. Untuk apa gali sumur kalau sudah ada pipa seperti ini, dan mereka menyarankan tidak usah sumur lebih baik sambung pipa ke masyarakat,” sambungnya.

La Dini mengakui, pengerjaan pemasangan pipa ada sedikit keterlambatan, dan itu disebabkan oleh penyerahan tundem dari pihak pemerintah provinsi yakni Dinas PU provinsi ke pemerintah kabupaten, selanjutnya ke pemerintah desa.

Untuk pengelolaannya, tambahnya, pihaknya telah menyerahkan ke BUMDes. Iuran penggunaan air perbulannya yang ditarik dari warga berfariatif Rp15 ribu hingga Rp20 ribu.

“Penyerahan ada sedikit terlambat, seharusnya bulan April. Namun diserahkan saat itu bulan Juni 2018. Dan galian pipa yang menyebrang jalan itu tidak cukup anggarannya. Sehingga masyarakat swadaya gali sendiri kita butuhkan, itulah yang buat agak sedikit terlambat. Tapi insya Allah dalam minggu ini tuntas semua,” jelasnya.

La Dini

“Sempat juga ada warga yang protes, tapi setelah lihat manfaatnya, mereka langsung berlomba untuk dipasangkan juga pipa air ke rumahnya,” ujarnya.

Pantauan Penasultra.com, di rumah-rumah warga di Desa Lupia, kebutuhan air bersih sudah dirasakan manfaatnya.

“Kami rasa puas dan bersyukur. Sebelumnya kita pikul air di sungai, sekarang kita tinggal buka keran langsung ada air,” kata salah satu warga Lupia Rosmaimuna (58) saat ditemui di kediamannya.

Senada dikatakan La Bolo yang kediamannya berjarak kurang lebih 3 km dari titik tundem. Kata dia, adanya pipa yang langsung di kediamannya sangat membantu.

“Ini sudah luar biasa. Kita sudah tidak repot lagi pikul air,” tukasnya.(b)

Penulis: Sudirman Behima
Editor: La Basisa