PENASULTRA.COM, MUNA – Kasus dugaan penyerangan posko pemengan Calon Bupati dan Calon wakil Bupati Muna, Rusman – Bahrun yang terletak di Jalan Basuki Rahmat, Kelurahan Laende, Kecamatan Katobu beberapa waktu lalu, sudah ditangani oleh pihak Polres Muna. Menurut informasi yang dihimpun, 2 orang yang diduga pelaku pengrusakan posko itu merupakan pendukung paslon berakronim RaPi (Rajiun – La Pili) sudah diamankan di Polres Muna.
Kesigapan Polres Muna dalam mengungkap pelaku pengrusakan posko itu mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk juru bicara (jubir) paslon RAPI, Wahidin Kusuma Putra.
Namun demikian, dia juga berharap bahwa langkah kepolisian mengamankan terduga pelaku ini bukan atas dasar tekanan dari partai politik (parpol) penguasa yang mendukung paslon tertentu pada Pilkada Muna.
Menurutnya, kronologis kejadian tersebut secara objektif telah disampaikan oleh tim investigasi dari Pihak RaPi. Tidak seperti apa yang beredar di media, kejadian itu berawal dari tindakan profokasi dari para pendukung paslon Rusman – Bahrun yang memicu reaksi dari pihak pendukung RaPi.
“Jika tak dipancing, tidak mungkin ada reaksi dari pendukung RaPi. Dan tindakan profokasi ini sudah berkali – kali mereka lakukan. Kami bahkan sudah melaporkan mereka di Polres tapi belum ada penanganan yang maksimal dari pihak kepolisian. Bisa dicek, laporan kami di Polres mengenai tindakan profokasi itu sudah menggunung di Polres. Itu membuktikan bahwa pihak kami sudah lama menahan diri”, tandasnya.
Lanjut Wahidin, beberapa laporan dari pihak RaPi belum ditindaklanjuti dan pelakunya masih berkeliaran dan semakin bebas melakukan profokasi.
Antara lain intimidasi dalam bentuk pemukulan terhadap seorang pemilih pemula yang dipaksa untuk mendukung RE, pemukulan terhadap relawan di posko Social Milenial RaPi, pengrusakan posko di Kelurahan Palangga. Pendukung RaPi dibuang ke Laut oleh rombongan RE di Maleura. Pembakaran posko di Jl. Bunga Kamboja. Semua kasus profokasi itu sudah dilaporkan di Polres Muna namun sampai saat ini Polres belum melakukan penanganan yang maksimal.
“Penangkapan terhadap 2 kawan kami Pendukung RaPi dalam waktu tak sampai 24 jam ini tentu memunculkan kecurigaan dari Pihak kami. Kami khawatir, Polres Muna mulai ditekan oleh Parpol tertentu yang sedang berkuasa di negeri ini. Sebab cara kerja Polres Muna mulai mengindikasikan adanya ketidakadilan dalam penanganan kasus. Dimana Laporan dari pihak RaPi diabaikan dan justru Laporan dari calon lain ditangani dengan cepat”, kesalnya.
Meskipun indikasi adanya tekanan terhadap Kepolisian oleh Parpol tertentu mulai terlihat, Pihak RaPi tetap berharap agar Kapolres Muna Bekerja Profesional dan Netral dalam Pilkada Muna.
“Kepolisian harus tetap netral dan profesional demi keamanan dan ketertiban masyarakat, khususnya dalam momentum Pilkada ini. Kami juga menghimbau agar seluruh Simpatisan dan Pendukung RaPi tidak berkecil hati. Tetap tunjukan sikap kesiap siagaan untuk mengantisipasi tindakan dari berbagai pihak yang merugikan Paslon RaPi. Jangan takut jika merasa benar, demi lahirnya Pemimpin Berkualitas yang akan membawa perubahan dan kebangkitan Muna kedepan, kita harus siap menghadapi tirani kekuasaan yang ingin memanfaatkan Kepolisian”, tutupnya.
Penulis: Sain