PENASULTRA.COM, KENDARI – Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Univesitas Halu Oleo (UHO) mendesak Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra) percepat pengungkapan kasus pembunuhan Randi dan Yusuf.
Pernyataan itu disampaikan Ketua BEM FEB UHO, La Ode Muhammad Iksan Yusuf usia menggelar pertemuan bersama sejumlah pimpinan lembaga kemahasiswaan lingkup FEB UHO, Kamis 17 Oktober 2019.
“Hasil rapat bersama seluruh pengurus BEM dan DPM Fakultas Ekonomi, serta Himpunan Mahasiswa Jurusan Akuntansi, Managemen dan IESP maka kami menyatakan sikap mendesak Kapolda Sultra untuk mengungkap segera penembakan saudara Randi dan Yusuf oleh oknum kepolisian,” tegas Iksan.
Tak hanya itu, pihaknya juga meminta pertanggung jawaban Polda Sultra terkait tindakan represif aparat saat peristiwa unjuk rasa di Kantor DPRD Sultra 26 September lalu. Yang mana, puluhan mahasiswa mengalami luka-luka dan tidak sedikit diantaranya yang dilarikan ke rumah sakit.
Iksan menegaskan, pihaknya akan terus mengawal kasus tersebut hingga tuntas. Ia memastikan, KBM FEB UHO tidak akan menggadaikan gerakan sebagaimana isu-isu yang menerpa mahasiswa saat ini.
“Kami tetap akan mengawal kasus ini hingga tuntas. Dan kami pastikan KBM FEB UHO tidak pernah menggadaikan gerakan ini, sebab ini adalah gerakan kemanusiaan,” tutup Iksan.
Untuk diketahui, Randi dan Yusuf adalah mahasiswa UHO yang tewas usai melakuka aksi demonstrasi penolakan rencana pengesahan kitab Rancangan Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP) oleh DPR dan pemerintah, Kamis 26 September 2019 lalu.
Penulis: Faisal
Editor: Yeni Marinda