PENASULTRA.COM, KOLAKA – Marmin, Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Wundulako, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara mengaku kaget dan tidak mengetahui ihwal pengusiran 10 siswa yang tengah mengikuti ulangan.
Katanya, apa yang dilakukan Yuliana Mesakh dan guru lainnya bisa saja merupakan tindakan yang dilakukan secara pribadi.
“Jujur saya juga sangat menyayangkan atas tindakan yang diambil oleh Yuliana Mesakh dan Indra. Persoalan itu (belum melunasi komite) mereka juga tidak pernah sampaikan kepada saya selaku kepala sekolah disini. Semoga ini tidak terjadi lagi,” sesal Marmin pada awak media, Sabtu 26 Mei 2018.
Sebelumnya, Yuliana Mesakh, guru SMKN 1 Wundulako menyebut bahwa dirinya sengaja mengeluarkan 10 siswa dari ruangan kelas saat ulangan semester kenaikan kelas pada Jumat 25 Mei 2018.
Tindakan Yuliana itu dilakukan dengan dalih untuk memberi efek jera kepada orang tua siswa yang dianggap bandel membayar iuran komite sekolah sebesar Rp60 ribu per bulan.
Atas peristiwa itu, Miswan, orang tua siswa justru mempertanyakan kepengurusan Komite SMKN 1 Wundulako yang dikendalikan oknum guru di sekolah tersebut.
“Saya juga bingung lihat kepengurusan Komite di sekolah itu. Ketua dan bendaharanya kok kenapa harus dari pihak sekolah yang ditunjuk oleh langsung kepala sekolah, inikan aneh,” semprot Miswan sembari menambahkan bahwa ketika mendengar anaknya dikeluarkan saat ulangan ia langsung melunasi keterlambatan pembayaran iuran komite tersebut.(a)
Penulis: Kaulia Akansoro
Editor: Mochammad Irwan