PENASULTRA.COM, MUNA – Komunitas Gerakan Kendari Mengajar (GKM) berkolaborasi dengan Sultra Island Care (SIC) dan JaWAra Internet Sehat Sultra menggelar kegiatan Aku Paham Literasi Digital (Akurat) di Kecamatan Towea Kabupaten Muna.
Kegiatan yang berlangsung sejak 22-23 Oktober ini melibatkan Siswa Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Towea dan Siswa SMP Negeri 1 Kecamatan Towea serta MAS As-Syakinah Towea dengan melakukan beberapa rangkaian kegiatan inti, mulai dari kelas dongeng dan kelas hoax dan cyberbullying untuk tingkat SD.
Lalu Talk show Literasi digital tingkat SMP dan tingkat Madrasah Alia (MA) hingga seminar Literasi digital bersama masyarakat Desa Wangkolabu Kecamatan Towea.
Selain itu, kegiatan ini juga dilakukan malam Pentas Seni dan pameran Literasi serta Senam bersama masyarakat Tim Penggerak PKK Desa Wangkolabu dan Desa Lakarama.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Camat Towea Unding S.Hut,M.Si serta turut dihadiri oleh sejumlah tokoh masyarakat.
Ketua Panitia GKM La Ode Muh Zuhdy Mulkyan mengatakan kegiatan ini terselenggara atas kolaborasi bersama Gerakan Kendari Mengajar (GKM) Sultra Island Care (SIC) dan juga JaWAra Internet Sehat Sultra.
“Kegiatan akurat Towea ini, kita mengambil tema pesisir cakap digital dengan hashtag Berteman Aman. Kegiatan ini dilakukan atas dasar kolaborasi antar Gerakan Kendari Mengajar (GKM) Sultra Island Care (SIC) dan penggagas kegiatan JaWAra Internet Sehat,” katanya kepada media ini, Selasa, 25 Oktober 2022.
Kegiatan ini menurut dia, bertujuan untuk meningkatkan pemahaman budaya serba digitalisasi kepada masyarakat khususnya terhadap masyarakat pesisir.
“Kita bertiga ini, bekerjasama melakukan salah satunya untuk meningkatkan kemampuan cakap digital di Sulawesi Tenggara termasuk di Pulau Towea,” jelasnya.
Di era perkembangan jaman saat ini kata dia, semua elemen masyarakat dituntut untuk paham terhadap pengunaan digital, sehingga hal ini, menjadi sangat penting tentang pemahaman pengunaan digital maupun pemahaman budaya Internet terus di kembangkan di semua lapisan masyarakat.
“Selain itu tujuan kami didasari dan dilatarbelakangi kecakapan digital di Sultra itu sangat rendah, sehingga dari hal itu membuat kita perlu ada edukasi tentang literasi digital, termasuk budaya digital tentang hoax dan cyberbullying. Hoaks ini kan sudah marak, cukup lumrah kita dapatkan,bahkan kita sulit membedakan,” ungkapnya.
“Nah inilah sebenarnya yang ingin kita tingkatkan yaitu budaya digital, melalui pemahaman secara dasar, karena ini juga awal bagi kami Gerakan Kendari Mengajar bersama kolaborator untuk bisa mensosialisasikan hal tersebut,” jelasnya.
Iapun berharap dengan adanya kegiatan ini, para peserta maupun masyarakat yang terlibat di kegiatan itu, bisa lebih paham soal pentingnya pemahaman digital maupun mengunakan media sosial.
“Harapan kami, karena kami mengusung kegiatan ini sasarannya Siswa SD, SMP, SMA dan masyarakat tentu mereka bisa paham gimana caranya berbudaya Internet yang sehat, berbudaya yang baik, agar ketika bermedia sosial bisa kondusif,” tutupnya.
Sementara itu, Pendiri teras baca Pulau Towea Masling sangat mengapresiasi kegiatan ini. Ia berharap ke depan pihaknya bisa terus melakukan kerjasama melakukan kegiatan serupa.
“Berbicara tetang Literasi ini sangatlah luas, untuk itu kami berterimakasih kepada komunitas GKM, SIC dan JaWAra Internet Sehat Sultra, yang telah melibatkan adik-adik teras baca dalam kegitan malam pentas seni, semoga kedepannya kegiatan yang bermanfaat seperti ini tetap dilakukan,” singkatnya.
Editor: Tim Redaksi