PENASULTRA.COM, KENDARI – Meski Pilkada Kabupaten Muna akan digelar 2020 mendatang, namun suhu politik di Kabupaten Muna saat ini tampak mulai memanas. Pernyataan Bupati Muna Barat LM Rajiun Tumada, disejumlah media massa yang mengikrarkan diri untuk maju di Pilkada Muna melawan Rusman Emba yang saat ini masih menjabat Bupati Muna periode pertama, menuai banyak tanggapan sejumlah elit politik di Muna.
Sebutlah mantan Bupati Muna dua periode Ridwan Bae. Pada salah satu media lokal di Sultra, Ridwan mengapresiasi langkah politik Rajiun Tumada untuk maju di Pilkada Muna. Menurutnya, tidak ada larangan bagi Rajiun untuk maju di Muna. Bahkan, Ketua DPD Golkar Sultra ini menilai Rajiun merupakan pemimpin yang bisa tampil dimana saja.
Hingga saat ini LM Rajiun Tumada tampak sering menghadiri undangan masyarakat Muna, bahkan menunjukan empatinya pada warga Muna yang membutuhkan uluran tangan.
Selain Ridwan, Pakar Ekonomi Nasional, Abdul Rahman Farisi (ARF) juga ikut mengapresiasi persaingan dua Bupati di Pulau Muna ini. Menurut ARF persaingan keduanya akan berefek positif untuk masyarakat Muna dan Muna Barat. Artinya, dua Bupati ini akan dituntut untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakatnya. Jika tidak meningkatkan pelayanan, maka akan menjadi citra buruk yang dapat dimanfaatkan oleh kompetitor lain untuk kampanye negatif.
“Kedua Bupati ini pasti tidak akan membiarkan ada keluhan atau aspirasi warga yang tidak direspon. Atau ini jadi borok dalam pemerintahanya yang dapat menjadi senjata bagi yang lainya,”kata pria yang karib disapa Boge ini, Kamis 12 April 2018.
Fenomena persaingan dua kepala daerah ini kata Rahman Farisi, sangat unik yang sulit dijumpai pada daerah lain. Pasalnya, Muna dan Muna Barat merupakan wilayah tetangga dalam satu wilayah kepulauan yang memiliki kultur dan kekerabatan yang sama, yang hanya dipisahkan dalam aspek pemerintahan. Disisi lain kompetisi politik dilakukan oleh dua tokoh dengan kapisitas yang sama sebagai Bupati.
“Ini menarik dan sangat positif untuk mempercepat kemajuan dua daerah ini. Karena persaingan dua Bupati ini dapat mendorong kreatifitas keduanya untuk menjadikan daerahnya menjadi maju lebih cepat,”ucap ARF.
Biasanya tambah ARF, yang lazim itu persaingan antar daerah untuk berebut investasi dan kunjungan. Sehingga, dua daerah ini berebut memberikan fasilitas publik yang baik, regulasi dan sistem insentif untuk menarik investasi di daerahnya.(b)
Penulis : Yeni Marinda