PENASULTRA.COM, KENDARI – Puluhan mahasiswa yang menamakan diri Barisan Mahasiswa Anti Kekerasan mendesak Kapolda Sulawesi Tenggara Brigjen Pol Iriyanto, SIK untuk mengusut tuntas kasus pembunuhan anggota Polda Sultra Bripda Faturahman Ismail di Mako Polda Sultra.
“Kami desak Kapolda untuk bertanggungjawab terhadap kematian Bripda Faturahman Ismail,”kata koordinator aksi La Ode Muhamad Yasir, Kamis 7 September 2018.
Kapola Sultra harus mengevaluasi pembinaan mental personilnya. Pasalnya, aksi barbarian yang dipertontonkan anggota Polda, sangat tidak mencerminkan prilaku manusiawi yang menjunjung tinggi martabat manusia.
Menurut para demonstran, aksi penganiyaan bengis yang diduga dilakukan dua oknum anggota Polda, sangat mencoreng institusi kepolisian republik indonesia sebagai pengayom dan penjaga ketertiban.
Menanggapi tuntutan masa aksi, Dir Intelkam Polda Sultra Kombes Pol Hartoyo mengatakan pihaknya, akan segera mengusut tuntas kasus tersebut.
“Atas nama Polda Sultra, kami merasa malu dengan tindakan yang telah terjadi saat ini,” ungkapnya
Menurutnya, Kapolda Sultra sedang dinas diluar daerah. Namun kata dia, dalam organisasi kepolisian masing masing sudah ada tupoksinya.
“Kasus ini sudah ada yang tangani, dan sekarang lagi diproses,” tutupnya.
Polda Sultra, sudah menetapkan dua tersangka Kasus penganiayaan hingga tewas Bripda Faturrahman Ismail (20). Dua tersangka kasus penganiayaan yang dilakukan di Polda Sultra, Senin dini hari, 3 September 2018 ini adalah senior korban. Mereka adalah Bripda Sulfikar dan Bripda Fislan.(b)
Penulis: La Ode Arfa
Editor: Kas