Menteri ‘Nyentrik’ Ini Akhirnya Peroleh Ijazah Paket C

Pena Nasional479 views

PENASULTRA.COM, JAKARTA – Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti akhirnya mendapatkan Ijazah paket C jurusan IPS. Susi mendaftar di PKBM Bina Pandu Mandiri pada 2015 lalu dan ikut ujian pada 11-13 Mei 2018 lalu.

Ijazah paket C diserahkan langsung oleh Ketua Yayasan Bina Pandu Mandiri Kabupaten Ciamis Didi Ruswendi kepada Menteri Susi di Rumah Dinas di Jakarta, Jumat 13 Juli 2018.

“Betul, tadi sebelum solat Jumat saya menyerahkan ijazah paket C kepada beliau, memang beliau Menteri Susi sudah dinyatakan lulus ikut paket kesetaraan,” ujar Didi seperti dilansir detikcom.

Didi menuturkan proses awal Menteri Susi mendaftar di PKBM pada 2015. Proses belajar mengajar Menteri Susi mendapat moduk dari PKBM karena merupakan nonformal dengan kesibukannya yang ada.

“Pada 2017 seharusnya Bu Susi ikut ujian, tapi karena beliau Dinas ke Jepang, jadi tidak ikut ujian. Bahkan dulu kartu ujiannya sempat viral. Kemarin beliau ikut ujian susulan dari tanggal 11 dampai 13 Mei 2018,” ungkapnya.

Menteri Susi mengikuti ujian menggunakan komputer atau UNBK di SMA Negeri 1 Pangandaran. Saat ikut ujian, menurut Didi, Menteri yang kerap tampil nyentrik itu, taat dan disiplin terhadap peraturan, sama dengan peserta lainnya. Bahkan diminta datang 15 menit sebelum ujian, Menteri Susi sudah hadir di tempat ujian.

“Saat ujian beliau mengerjakan dengan tekun, bersama beberapa peserta lain ada tiga orang, juga diawasi oleh pengawas,” jelasnya.

Setelah ikut ujian susulan, saat pengumuman pada 7 Juni 2018, Menteri Susi dinyatakan lulus bersama 568 peserta Paket C se Kabupaten Ciamis. Menteri Susi mendapat nilai 429 dari tujuh mata pelajaran.

“Dilihat dari nilai yang ada, beliau bisa dikatakan sebagai rangking 1 di Kabupaten Ciamis, yang ikut kesetaraan,” tuturnya.

Menurut Didi, meski sudah menjadi seorang Menteri dengan gelar doktor honoris causa, Menteri Susi tetap menempuh pendidikan sampai lulus kesetaraan SMA.

“Perasaan kami tentu sangat bangga. Ini sebagai contoh yang baik, pendidikan tidak ada batas usia. Beliau betul-betul menjadi contoh, sekalipun Menteri tetapi ikut prosesdur yang ada,” pungkasnya.(b)

Editor: Ridho Achmed

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *