PENASULTRA.COM, KENDARI – Pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sultra tinggal beberapa hari lagi. Dalam persiapan pelaksanaan Musda tersebut banyak isu yang berhembus, mulai dari isu ketidakterbukaan panitia dalam pengelolaan administrasi, sampai isu bahwa kursi KNPI Sultra disiapkan untuk putra 01 Sultra dalam hal ini Gubernur Sulawesi Tenggara.
Menanggapi hal itu, salah satu pengurus KNPI Kota Kendari, La Ode Abdul Wawan berharap agar dalam pelaksanaan Musda XV KNPI Sultra, panitian tidak bermain main. Panitia harus bisa melaksanakan proses pelaksanaan Musda sesuai dengan prosedurnya, agar tidak ada lagi perpecahan ditubuh KNPI itu sendiri.
“Saya berharap agar kedepannya KNPI jangan lagi ada kubu-kubuan, pisah memisah untuk menciptakan 2 Nafas KNPI. Biarkan di Masa – masa sebelumnya saja KNPI terpecah belah. Dan itu harus bisa kita putus di masa sekarang. Jangan lagi ada ego diantara kita semua dalam perebutan kursi KNPI”, ujar Wakil Sekertaris KNPI Kota Kendari Bidang Pelajar dan Mahasiswa itu.
Lanjutnya, organisasi kepemudaan mestinya bisa menjadi wadah yang bisa menyatukan semua golongan, bukan mempertahan ego lalu menciptakan kubu baru untuk organisasi KNPI ini.
Pria yang biasa di sapa Bung Wawan itu juga mengatakan bahwa selama ini KNPI hanya dijadikan sebagai batu loncatan untuk membesarkan diri sendiri, bukan untuk menjadi wadah pemersatu kepemudaan agar bisa saling membesarkan dan bisa bergotong royong dalam membangun suatu daerah sehingga bisa menjadi lebih baik lagi dengan potensi yang dimiliki oleh pemuda-pemudi itu sendiri.
“Bahkan mungkin bisa dikata, bahwa dengan terpecahnya menjadi 2 Nafas KNPI adalah langkah untuk mencari panggung untuk membesarkan diri sendiri hingga melupakan tujuan KNPI itu sendiri,” tuturnya.
Selain itu, ia juga berharap agar kedepan KNPI bisa dipimpin oleh sosok yang komunikatif dalam artian tidak hanya bersama para pejabat saja, tetapi dapat bersinergi dengan pemuda-pemudi, serta kelompok organisasi lainnya.
“Karena hal yang paling tidak bisa dinafikan selama ini, DPD KNPI Sultra sampai Kota belum ada gebrakan apapun. Dan bagi saya, hal itu terjadi karena tidak adanya keterjalinan komunikasi secara terbuka antara pimpinan KNPI itu sendiri dengan struktur yang ada di dalamnya. Sehingga selama ini KNPI bisa dikatakan hanya dijadikan sebagai tempat untuk mencari nama”, ungkap aktivis GMNI ini.
“Keprihatinan ini menjadi harapan kedepan agar KNPI Sultra bisa menjadi lebih baik ditangan pemimpin yang memiliki sosok ketegasan, dapat menjaga Marwah organisasi, dan tujuan berdirinya KNPI itu sendiri”, tutupnya.
Penulis: Tim Redaksi