PENASULTRA.COM, KENDARI – Kepala Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi dan Tata Ruang Sulawesi Tenggara (Sultra), Pahri Yamsul menyebut Rumah Sakit (RS) Jantung di Sultra akan dibangun 17 lantai dan didesign anti gempa.
“Kita sudah konsultasi dengan ahli gempa. Karena Sultra masuk kode red yang artinya rawan gempa,” kata Pahri saat diwawancarai usai acara peletakan batu pertama pembangunan gedung RS Jantung Sultra, Kamis 29 Agustus 2019.
Menurut Pahri, sesuai dengan aturan Pasal 36 Undang-undang Nomor 28 Tahun 2002, pengesahan rencana teknis gedung harus mendapat pertimbangan dari tim ahli. Keanggotaan tim ahli gedung diperlukan sesuai dengan kompleksitas bangunan gedung.
Kemudian, dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 26/PRT/M/2007 Tentang Pedoman Tim Ahli Bangunan Gedung (TABG), pemerintah daerah wajib membentuk TABG yang membantu penyelenggaraan bangunan gedung tertentu.
“Kan harus ada rekomendasi dari TABG jika bangun gedung diatas delapan lantai. Jadi Hasil konsultasi kami dengan ahli gempa, awalnya mendesain sekitar 500 lebih titik ternyata hasil dari mereka butuh 861 titik baru bisa berikan rekomendasi. Analisisnya bebulan-bulan,” katanya.
Ditiap titik, tambah Pahri, dipasang dua tiang pancang dengan kedalaman 20 meter.
“Sekarang kita tanam tiang pancang 1600 lebih,” ujarnya.
Untuk tahap awal, sambungnya, akan dibangun empat lantai dari 17 lantai dengan anggaran Rp95 miliar lebih berasal dari APBD.
“Untuk anggaran tahap kedua di 2020 sementara dibahas. Kalau hitungan kita sampai selesai sampai Rp420-460 miliar, tapi itu tergantung fluktuasi angka karena kita dananya dollar semua,” tutupnya.(b)
Penulis: Yeni Marinda
Editor: Bas