PENASULTRA.COM, BOMBANA – Pembangunan Masjid Desa Pongkalaero Kecamatan Kabaena Selatan Bombana, Sulawesi Tenggara, sejatinya sudah rampung dan bisa dimanfaatkan untuk aktifitas ibadah setelah peletakan batu pertama 2016.
Namun bangunan rumah ibadah ini mangkrak. Tahapannya baru sampai pada pemasangan fondasi dan tiang cor saja.
Uang untuk keperluan pembangunan masjid ini Rp280 juta yang bersumber dari sumbangan warga dan bantuan perusahaan tambang di Kabaena, raib tanpa pertanggungjawaban.
Bendahara Masjid, Syafaruddin menyebut Camat Kabaena Selatan, Syamsul Hidayat yang mengambil duit masjid itu. Hingga saat ini belum juga dikembalikan. Saat itu kata Syafaruddin, Syamsul Hidayat menjabat sebagai ketua panitia pembangunan masjid Pongkalaero.
“Syamsul Hidayat telah meminjam uang masjid total Rp280 juta. Tahun 2012 diambil tiga kali. Yakni Rp40juta, kedua mengambil Rp50 juta. Ketiga Rp60 juta. Dengan dalih uang itu akan dikembalikan. Selanjutnya, tahun 2013 dipinjam lagi Rp100 juta. Dan 2016 ditambah lagi Rp30 juta. Jadi total pinjaman pak Syamsul Rp280 juta,” ungkap Syafaruddin seraya mengaku pinjaman ini ditandatangani diatas nota pinjaman.
Terpisah, Camat Kabaena Selatan, Syamsul Hidayat mengakui pinjaman duit masjid itu ia teken atas namanya. Namun, ia mengaku semua uang pinjaman itu ia serahkan ke Direktur Operasional Perusahaan Daerah (Perusda) Wonua Bombana atas nama Andi Arif.
Menurut Syamsul Hidayat, ia didesak Andi Arif untuk meminjam dana itu, untuk keperluan bisnis tambang Perusda Wonua Bombana.
“Awalnya itu Andi Arief selaku pimpinan Perusda Bombana datang ketemu saya untuk pinjam duit itu. Dan saya turuti permintaan itu,” ungkap Syamsul saat dikonfirmasi Kamis 6 Desember 2018.
Namun apes, jangankan duit masjid itu dikembalikan. Modal miliaran rupiah untuk operasional Perusda Wonua Bombana pun tidak jelas faedahnya. Sampai saat ini Perusda ini pun tinggal kenangan.
Syamsul pun mengaku dikorbankan oleh pimpinan Perusda Bombana itu. Ia pun berjanji akan mengembalikan duit masjid ini. Katanya, duit itu sudah ada dari hasil jual ore nikel milik Perusda Bombana ke PT Tambang Bumi Sulawesi (TBS).
“Dananya sudah ada. Sisa dicairkan dalam waktu dekat ini,” tukas Syamsul Hidayat.(a)
Penulis: Zulkarnain
Editor: Kas