PENASULTRA.COM, JAKARTA – Benteng Kotano Wuna yang terletak di Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dinobatkan sebagai benteng terluas di Indonesia dan Dunia oleh Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI), Rabu, 22 Mei 2024.
Piagam penghargaan Rekor Muri itu diserahkan oleh Direktur Operasional MURI, Yusuf Ngadri kepada Presiden Perhimpunan Masyarakat Muna Indonesia (PMMI) La Ode Riago didampingi Sekjen LM Darmin, Ketua DPW PMMI Jakarta Raya M Aris Achmad beserta seluruh pengurusnya dan juga di hadiri perwakilan Pemerintah Daerah Muna Sulawesi Tenggara.
Yusuf Ngadri menegaskan bahwa penghargaan ini bukan hanya bentuk apresiasi terhadap sejarah, tetapi juga sebagai penghormatan atas perlawanan masyarakat Muna terhadap penjajah.
Usai menerima piagam Muri, La Ode Riago merasa bersyukur dan bangga atas penghargaan tersebut dan menegaskan bahwa Benteng Kotano Wuna adalah salah satu cagar budaya yang menjadi kebanggaan masyarakat Muna
“Alhamdulillah pada hari ini bertempat di kantor MURI di Jakarta, kami Persatuan Masyarakat Muna Indonesia dan juga perwakilan pemerintah Kabupaten Muna menerima Rektor Muri. Cagar Budaya Benteng Kota Wuna sebagai benteng terluas di dunia,” kata Presiden PMMI La Ode Riago, Kamis, 23 Mei 2024.
Lebih Lanjut La Ode Riago menyebut bahwa dengan penghargaan ini Benteng Kotano Wuna tidak hanya menjadi ikon sejarah dan kebanggaan masyarakat lokal, tetapi juga menarik perhatian dunia sebagai salah satu benteng terbesar dan tertua yang pernah ada.
“Ini adalah prestasi yang luar biasa bagi Kabupaten Muna dan Indonesia”, tukasnya.
Ia pun mengimbau dan meminta kepada semua pihak agar memerhatikan seluruh warisan budaya yang ada di wilayah Kerajaan Muna terkhusus Benteng Kotano Wuna ini agar terus dirawat dan dipelihara sebagai salah satu ikon Kabupaten Muna dan Sulawesi Tenggara.
“Tentu dengan ada Rekor Muri ini, kami pastinya dari PMMI akan terus merawat, menjaga, memelihara benteng maupun situs-situs yang ada di Kota Wuna,” tutupnya.
Selaku Ketua PMMI, La Ode Riago bersama sama pemerintah akan terus berupaya untuk mendaftarkan Benteng Kotano Wuna ke Kementerian Parawisata, serta lembaga lain bahkan sampai organisasi dunia UNESCO untuk menjadi destinasi wisata dan situs sejarah.
Tentang Benteng Kota Wuna
Benteng tersebut dibangun pada masa pemerintahan Raja Muna ke-VII Lakilaponto sekitar tahun 1500. Benteng yang mengelilingi Kerajaan Muna ini memiliki panjang 8,73 kilo meter, dengan ketinggian 4 meter dan tebal 3 meter serta luas 163,9 hektar.
Benteng Kotano Wuna ini juga ternyata lebih tua dari benteng Kesultanan Buton dan lebih panjang serta lebih luas. Dimana, benteng kesultanan Buton hanya memiliki panjang 2740 meter, tebal 1-2 meter dengan ketinggian 2-8 meter luas 23,75 hektar.
Benteng Kotano Wuna terletak sekitar 300 meter dari Masjid Muna ke arah selatan. Benteng ini terletak di antara bukit-bukit yang disusun rapi, menghubungkan satu bukit dengan bukit lainnya. Topografi wilayah Kota Wuna berbentuk cekung dan diapit oleh bukit-bukit.
Benteng mengelilingi seluruh wilayah kota wuna di kecamatan tongkuno sebagaimana di ungkap Jules Couvreur dalam buku sejarah dan kebudayaan kabupaten muna. J Couvreur adalah pegawai pemerintah colonial belanda yang menjabat sebagai Kontroler (setingkat bupati) pada tahun 1930-1935.(hus)