PENALSULTRA.COM, MUNA – Pelayanan petugas pelabuhan penyeberangan Feri Tampo-Torobulu Kabupaten Muna dinilai tidak tertib. Pasalnya di pelabuhan tersebut banyak calo yang menawarkan jasanya untuk memasukan kendaraan ke dalam feri tanpa antrian.
La Halidin (39) mengisahkan bahwa ia hendak ke Kendari mengantar pemain sepak bola dari Buton Tengah (Buteng) dengan mengendarai sebuah mobil. Namun di pelabuahan Tampo ia melihat ada beberapa kendaraan yang masuk ke dermaga tidak sesuai dengan nomor antrian.
“Waktu saya tiba di tampo, saya minta jatah dari Pemda Buteng tapi tidak dikasih. Katanya harus ikut antrian, dan dikasihlah saya antrian nomor 152. Tapi waktu pemberangkatan sore saya tidak masuk, sementara yang antrian 165 sudah masuk. Besok pagi baru bisa masuk. Kasian juga kita ini,” ungkap La Halidin Selasa malam, 20 Agustus 2019.
Hal yang sama turut dirasakan oleh pengendara motor lainnya Luber (23) juga kesal dengan banyaknya calo yang menawarkan jasa mengantar kendaraan masuk ke feri dengan tarif Rp50 ribu sampai Rp60 ribu per motor.
Pengendara motor ini mengaku kecewa melihat pelayanan Pelabuhan Tampo yang tidak sesuai prosedur. Menurutnya pihak Pelabuhan terkesan membiarkan para calo dalam menawarkan jasanya pada penumpang yang membawa kendaraan.
“Waktu saya pergi lihat di pintu gerbang dermaga, di situ banyak motor yang sudah masuk yang di antar para calo. Padahal disitu ada anggota kepolisian dan anggota ASDP. Dan motor-motor itu langsung masuk ke feri. Sementara yang mengantri di tempat antrian itu sangat banyak,” cerita Luber.
Luber berharap petugas pelabuhan bisa menertibkan aksi para calo tersebut karena sangat merugikan masyarakat pengguna jasa penyebrangan feri.
“Saya buru-buru karena besok masuk kuliah, akhirnya saya naik bodi batang saja. Karena tidak ada ada jalan lain. Kecuali menunggu pemberangkatan besok lagi,” kesal Luber.
Namun sampai berita ini dirilis, jurnalis belum berhasil mengkonfirmasi pihak pelabuhan Tampo terkait keberadaan para calo itu.(b)
Penulis : La Ode Husaini
Editor: Mil