PENASULTRA.COM, KONSEL – Jelang H-2 Idul Fitri arus mudik yang menggunakan jasa penyebrangan feri Torobulu-Tampo kian memuncak. Namun ratusan penumpang tampak mengeluhkan pelayanan petugas pelabuhan Torobulu yang tampak tidak tertib melayani para penumpang.
Pasalnya proses pembelian tiket kocar kacir tidak teratur. Tidak melalui proses antrian.
“Ini kan pintu masuk untuk mengantri, seharusnya orang masuk lewat sini dan keluar lewat sana (pintu keluar). Tapi ini ada yag masuk lewat pintu keluar, ada juga yang masuk lewat pintu masuk, ahirnya bertabrakan orang. Parahnya ada juga yang masuk sampai dalam ruang loket. Akhirnya mereka cepat dapat tiket, kita setengah mati baku dorong-dorong,” tutur Jua (22) salah satu penumpang Senin 3 Juli 2019.
Hal ini ikut dirasakan, puluhan sopir mobil yang mengikuti antrian tiket selama beberapa hari merasa kesal dengan sistem manajemen pelabuhan yang kurang baik.
La Sandara (42), sopir mengaku sangat dirugikan dengan buruknya sistem pelayanan pelabuhan. Menurutnya, ada kesan pilih kasih pada beberapa pemilik mobil lainnya.
“Tadi ada mobil warna putih yang baru tiba tapi langsung masuk. Bahkan dia yang pertama masuk,” tutur la sandara.
“Inikan tidak adil. Sementara kami yang sudah tiga hari mengantri disini menunggu antrian tak kunjung diperkenankan masuk oleh petugas,” sambungnya.
Pantauan PENASULTRA.COM, Senin 3 Juni 2019 sekitar pukul 03.30 Wita dini hari, sempat terjadi ketegangan antara pemilik mobil yang diistimewakan itu, dengan puluhan sopir mobil lainnya. Para sopir mendesak penumpang istimewa yang masuk duluan ini, menunjukan nomor antriannya. Namun desakan ini tidak digubris.
Sementara itu, Muh Yusuf Kepala Pelabuhan Penyeberangan Fery Torobulu-Tampo mengaku pihaknya tetap memberikan pelayanan terbaik.
“Semua mobil ataupun motor tetap melalui antrian seperti biasa. Tidak ada yang di istimewakan. Jadi, menunggu saja sesuai dengan nomor antrian. Ini mobil saya yang antar masuk, tapi hanya orangnya mau masuk dalam kapal. Mobilnya nanti menunggu antrian juga”, pungkasnya.
Namun pernyataan ini tampak hanya menghibur. Kenyataannya, ada penumpang yang diistimewakan.(b)
Penulis: La Ode Husaini
Editor: Mil