PENASULTRA.COM, BUTENG – Puluhan pemuda yang menamakan diri Aliansi Pemuda Buton Tengah Bersuara (APBTB), menyoroti pembangunan simpang lima Labungkari.
“Kami minta transparansi penggunaan anggaran pembangunan simpang lima Labungkari. Kami menduga ada indikasi penyalagunaan anggaran dalam pekerjaan itu,” ucap Arfan koordinator aksi di kantor Dinas PUPR Buteng, Minggu 5 Agustus 2019.
Menanggapi aksi protes ini, Sekretaris Dinas PUPR Buteng Aminuddin, menjelaskan bahwa saat ini pihaknya baru merampungkan empat simpangan.
“Kita sebut kawasan simpang lima karena ada perencanaan untuk dijadikan simpang lima. Nanti akan dibangun jalan menuju pusat perkantoran,” jelasnya.
Aminuddin membeberkan, bahwa pihaknya selama ini tidak pernah mengajukan anggaran sebesar Rp4 miliar. Menurutnya, pengusulan APBD P 2018 Rp7,5 miliar. Hanya karena keterbatasan anggaran, lanjut Aminuddin, yang disepakati hanya Rp6,8 miliar.
“Tidak ada penyimpangan anggaran dalam proyek tersebut,” ucap Aminuddin seraya memperlihatkan data pekerjaan penataan simpang lima Labungkari dihadapan para demonstran.
Tak puas dengan penjelasan Dinas PUPR, para pengunjuk rasa pun mendatangi kantor DPRD Buteng meminta diperlihatkan notulen rapat hasil kesepakatan pembahasan penganggaran pekerjaan penataan kawasan simpang lima labungkari antara DPRD dan Eksekutif. Namun DPRD menolak.
Ketua DPRD Buteng, Adam mengatakan, apapun yang menjadi kesepakatan dewan dan eksekutif saat pembahasan anggaran, itulah yang dilaksanakan.
“Jadi kalau program sudah dilakanakan, bukan hanya masyarakat yang mengawasi. Kami juga di dewan bertugas mengawasi program itu,” ucap Adam.(b)
Penulis: Amrin Lamena
Editor: Mila