Peringatan Sumpah Pemuda ke-79: Kepala SMAN 8 Konsel Tekankan Semangat dan Kolaborasi dalam bekerja

PENASULTRA.COM, KONSEL – Keluarga besar SMAN 8 Konawe Selatan (Konsel) menggelar upacara Sumpah Pemuda ke-79 di halaman sekolah, Selasa, 28 Oktober 2025. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh guru, staf tata usaha, dan siswa-siswi dengan menggunakan pakaian batik daerah masing-masing. Upacara ini menjadi momentum penting untuk merefleksikan nilai-nilai perjuangan para pemuda pendiri bangsa dan meneguhkan semangat kebangsaan di era transformasi digital.

Kepala SMAN 8 Konsel, La Ode Sanando, S.Si.,M.Si., menekankan bahwa semangat Sumpah Pemuda adalah kekuatan yang harus dijaga oleh guru dan siswa dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai pendidik maupun sebagai siswa.

“Semangat Sumpah Pemuda mengajarkan kepada kita bahwa dengan persatuan, kerja keras, dan tekad yang kuat, kita mampu mengatasi berbagai tantangan,” ujar La Ode Sanando.

“Kita harus menjadi bagian dari generasi yang tidak hanya bangga menjadi bangsa Indonesia, tetapi juga berkontribusi nyata bagi negeri ini melalui pengabdian mendidik generasi bangsa”, tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, La Ode Sanando juga mengajak seluruh warga sekolah untuk menjadikan peringatan ini sebagai pengingat akan pentingnya kolaborasi dan inovasi dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab. Ia berharap bahwa semangat Sumpah Pemuda dapat menjadi motivasi bagi seluruh warga sekolah untuk terus bergerak maju dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa.

Upacara Sumpah Pemuda ke-79 di SMAN 8 Konsel ini diharapkan dapat menjadi momentum penting dalam membangun semangat kebangsaan dan kesadaran akan pentingnya persatuan dan kesatuan di kalangan generasi muda. Dengan demikian, diharapkan para siswa dapat menjadi generasi yang tangguh dan berkontribusi nyata bagi kemajuan bangsa dan negara.

Diketahui, sumpah Pemuda yang dikumandangkan pada 28 Oktober 1928 merupakan tonggak penting dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Pada saat itu, para pemuda Indonesia dari berbagai daerah dan latar belakang yang berbeda-beda berkumpul di Batavia (sekarang Jakarta) untuk menegaskan komitmen mereka terhadap kemerdekaan dan persatuan Indonesia.

Sumpah Pemuda yang terdiri dari tiga butir ikrar, yaitu “Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia”, “Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia”, dan “Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia”, menjadi landasan bagi para pemuda untuk bersatu dan berjuang demi kemerdekaan dan kemajuan bangsa.

Sumpah Pemuda juga menjadi momentum penting dalam membangkitkan kesadaran nasionalisme dan patriotisme di kalangan masyarakat Indonesia. Sumpah ini menjadi simbol persatuan dan kesatuan bangsa, serta menjadi landasan bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia.(red)