PENASULTRA.COM, KENDARI – Sejumlah organisasi kemasyarakatan (Ormas) di Sulawesi Tenggara (Sultra) yang tergabung dalam Konsorsium Sultra Peduli Doni mendukung penuh langkah yang dilakukan Doni Amansyah dan keluarga untuk mencari keadilan terkait dengan polemik hasil seleksi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tingkat Provinsi Sultra.
Dimana, akhir-akhir ini ramai pemberitaan di sejumlah media terkait kejanggalan hasil seleksi Paskibraka yang dilakukan pada Bulan Mei 2023 lalu. Keluarga Doni dan para Ormas menduga ada kecurangan dalam proses seleksi tersebut sehingga menyebabkan Doni Amansyah gagal mewakili Sultra pada Paskibra tingkat nasional.
Padahal, sebelumnya Doni Amansyah bersama Nadira Syalvallah dikabarkan akan mewakili Sultra namun tiba-tiba dibatalkan dan digantikan oleh Wiradinata Setya Persada sehingga memantik reaksi keras dari keluarga Doni karena diduga ada permainan dalam seleksi Paskibraka tersebut.
Menanggapi hal itu, belasan Ormas di Sultra menyatakan dukungan penuh kepada Doni dan keluarganya untuk mencari jalan keadilan dan berkomitmen akan terus mengawal persoalan ini.
Belasan Ormas itu adalah Posaki Sultra, Hippmat Sultra, Angkatan Muda Tolaki Sultra, Karada Tolaki Sultra, Garda Sultra, Laskar LAT Sultra, Poros Muda Sultra, Tamalaki Sarano Tolaki Sultra, Pepulesakoano Tamalaki Lipu (PTL), Banderano Tolaki, KSBT, dan Tawon Sultra.
Berikut pernyataan sikap Konsorsium Sultra Peduli Doni yang disampaikan dalam konferensi pers di salah satu restoran di Kota Kendari pada, Sabtu, 22 Juli 2023.
1. Mendesak Gubernur Sultra untuk segera merevisi SK nomor 371 tanggal 25 Mei 2023 terkait hasil seleksi Paskibraka yang akan mewakili Provinsi Sultra di tingkat nasional karena diduga ada kecurangan.
2. Mendesak Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) untuk menganulir SK Gubernur Sultra Nomor 371 tahun 2023.
3. Mendukung Doni Amansyah mencari keadilan di tingkat pusat.