PENASULTRA.COM, BAUBAU – Produktivitas hasil tangkapan terutama ikan-ikan pelagis seperti layang, tongkol, cakalang dan tuna di Kota Baubau selama kurun waktu dua tahun terakhir menunjukkan peningkatan pesat.
Berdasarkan data lalulintas domestik keluar pada server Stasiun Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (KIPM) Baubau tahun 2018 yang baru memasuki bulan Oktober ini tercatat, produktivitas layang sudah mencapai 301.261 Kg, tongkol 573.945 Kg, cakalang 626.027 Kg dan tuna 453.395 Kg.
Sementara di tahun sebelumnya, produktivitas layang mencapai 1.859.979 Kg, tongkol 711.118 Kg, cakalang 251.581 Kg dan tuna 454.481 Kg.
Kepala Stasiun KIPM Baubau, Arsal mengatakan, seiring peningkatan produksi ikan layang, tongkol, cakalang dan tuna tersebut, pihaknya terus meningkatkan pelayanan dalam rangka menjamin penyakit, mutu dan keamanan hasil perikanan melalui penerbitan dokumen kesehatan ikan.
“Standar dan acuan yang telah diterapkan di SKIPM Baubau di antaranya, pengujian hama dan penyakit ikan sesuai ISO SNI 17025:2008, pengujian organoleptik, penerapan standar pelayanan SNI ISO 9001:2005 dan penerapan standar ISO 17020:2012,” kata Arsal dalam keterangan persnya, Kamis 11 Oktober 2018.
Selain itu, kata dia, Stasiun KIPM Baubau juga telah menerapkan transparansi jasa Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sesuai Permen KP Nomor 75 tahun 2015.
“Untuk menghindari pungli, SKIPM Baubau hanya menerima penyetoran atau pembayaran jasa tunai melalui mesin ATM mini/EDC (Electronic Data Capture),” terang Arsal.
Dalam upaya membangun sinergitas dengan instansi terkait khususnya kegiatan pengawasan lalulintas perikanan, tambah Arsal, pihaknya selalu bersama Pos PSDKP Baubau dan Pos Angkatan Laut Pelabuhan Murhum intens mengelar pencegahan berupa kegiatan transhipment/pemuatan ikan ditengah laut.
“Saya menghimbau kepada seluruh stakeholder atau pengusaha ikan senantiasa melaporkan kegiatan lalulintasnya kepada petugas SKIPM Baubau, karena informasi data ini sangat penting,” tutupnya.(b)
Penulis: Ridho Achmed