PENASULTRA.COM, MUNA BARAT – Proyek Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik (SPALD) di Lakanaha, Kecamatan Wadaga, Kabupaten Muna Barat (Mubar) yang menghabiskan anggaran Rp420 juta dinilai tidak bermanfaat.
Proyek tersebut sendiri merupakan pengadaan dari Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Mubar.
Salah satu warga Lakanaha, La Siri (38) mengatakan, SPALD yang dibuat sebanyak 50 titik sangat tidak bermanfaat bagi warga karena pekerjaannya semrawut.
“Tidak bisa dipakai itu Water Closed (WC) karena tidak selesai dikerjakan,” ujarnya belum lama ini.
Kata La Siri, pipa WC menuju rumah warga hanya enam meter dan segala kekurangan baik pasir dan semen untuk pembuatan dudukan di swadaya sendiri oleh masyarakat setempat.
Tidak hanya itu, kata La Siri, pipa dari WC induk menuju WC kecil (penampung kecil) kelihatan pipanya sehingga pipa tersebut bisa rusak kapan saja.
“Ini pipanya mereka tidak tanam, sehingga diinjak-injak oleh sapi,” tuturnya.
Sementara pengelola proyek, Latif yang dikonfirmasi hal ini menyebut, pembuatan SPALD dari 50 titik hanya sampai pada pipa dan tidak dibuatkan WC untuk masyarakat.
“Memang itu dari rincian anggaran biaya (RAB) tidak dibuatkan WC nya. Jadi kita hanya buat begitu saja. Harapan masyarakat nanti swadaya sendiri kekurangannya,” ucap Latif berargumen.(b)
Penulis: Zulfikar
Editor: Bas