PENASULTRA.COM, JAKARTA – Regulator Bursa Efek Indonesia (BEI) menyelenggarakan Public Expose (Pubex) Live 2019 di Jakarta, Rabu 28 Agustus 2019.
Direktur Pengembangan BEI, Hasan Fawzi mengatakan, pemaparan kinerja perusahaan tercatat yang mengadopsi teknologi di Pubex Live 2019 telah menciptakan berbagai rekor baru. Pasalnya, acara ini berhasil menarik partisipan hingga 21.522 perserta.
Sebanyak 4.570 hadir secara langsung pada kagiatan ini. Sedangkan 10.690 pererta lainnya menyaksikan online. Ditambah 6.262 peserta melakukan kegiatan nonton bareng di Kantor Perwakilan BEI dan Galeri Investasi seluruh Indonesia.
Menariknya, data BEI juga menunjukkan, lebih dari 60 persen pengakses online Pubex Live 2019 merupakan investor dan calon investor usia 18 hingga 34 tahun. Dengan 70 persen media yang digunakan berupa telepon seluler.
“Artinya pendekatan baru ini tepat dan sesuai dengan kondisi pesatnya peningkatan jumlah investor dari segmen generasi milenial,” kata Hasan dalam acara konferensi pers penutupan Pubex Live 2019.
Selain penyelenggaraannya pertama kali di dunia, Pubex Live 2019 juga diakses dari 121 kota dan 28 negara.
Laman www.idx.co.id telah diakses sebanya 30.610 kali. Dan sebanyak empat perusahaan tercatat yang melakukan paparan publik yakni PT Bank Mandiri, PT Telekomunikasi Indonesia, PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan PT Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten.
Hasan menambahkan, Pubex Live 2019 tidak hanya menjangkau dari sisi demand, investor ritel, investor institusi, calon investor, dan media massa.
“Tetapi juga dari sisi supply dari berbagai sektor hadir secara lengkap dan terlibat penuh dalam kegiatan ini,” ungkap Hasan.
Sementara itu, Kepala Departemen Pengawasan Pasar Modal 1A Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Luthfy Zain Fuady mengatakan, saat ini industri pasar modal sedang bertransformasi dan fokus pada pemanfaatan teknologi.
Ia menilai, Pubex Live 2019 telah menjadi mekanisme perlindungan baru bagi investor dengan meminimalisasi potensi terjadinya asimetri informasi. Yakni, suatu kondisi yang terjadi jika salah satu pihak memiliki informasi lebih banyak atau lebih baik dibandingkan pihak lainnya.
“Juga meningkatkan pemahaman investor terhadap kinerja perusahaan tercatat di BEI,” pungkas Luthfy.(b)
Penulis: Yeni Marinda
Editor: Faisal