PENASULTRA.COM, KENDARI – Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat data Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Juli 2018 mengalami inflasi sebesar 0,66 persen.
Secara nasional dari 82 kota yang menghitung inflasi, 68 kota tercatat mengalami inflasi dan 14 kota mencatat deflasi.
Banyak faktor menjadi pendorong inflasi Juli 2018, salah satunya tarif pulsa ponsel. Tarif pulsa ponsel menyumbang inflasi hingga 0,26 persen.
“Semakin canggih teknologi, gatget pun semakin banyak penggunanya dan setiap ponsel butuh pulsa. Pulsa dipergunakan oleh banyak masyarakat, dengan begitu maka semakin besar barang itu dibutuhkan, maka sensitivitas terhadap kenaikkan harga relatif tinggi. Tarif pulsa ponsel biasanya sudah tercatat secara nasional. Hampir disumua kota menjadi penyumbang inflasi,” kata Kepala BPS Sultra, Moh Edy Mahmud, Rabu 1 Juli 2018.
Selain tarif pulsa, indeks harga kelompok bahan makanan juga menjadi komoditi dominan penyumbang inflasi Juli 2018.
Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi terbesar adalah beras, tomat sayur, bayam, kangkung, sawi hijau, tomat buah, cabai rawit dan kacang panjang.
“Komoditinya kebanyakan sayur-sayuran karena memang bulan ini harga sayur cukup tinggi,” ungkapnya.
Sementara untuk komoditas yang memberikan sumbangan deflasi adalah ikan cakalang/sisik, angkutan udara, layang, bandeng/bolu, cumi-cumi, mie kering instan, bawang merah, pepaya dan kelapa.(a)
Penulis: Yeni Marinda
Editor: La Ode Kasmilahi