PENASULTRA.COM, KENDARI – Sedikitnya 60 personil SAR Kendari diberi pelatihan untuk mengantisipasi banyaknya jumlah korban ketika terjadi bencana.
Pelatihan SAR yang mulai dibuka hari ini hingga 27 Februari 2019 itu dinilai penting untuk menambah ilmu guna melaksanakan tugas dilapangan.
“Ini kesempatan baik untuk belajar sebagai bekal dalam melaksanakan tugas dilapangan nanti,” kata Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Pusat melalui Deputi Bidang Operasi dan Kesiapsiagaan, Brigadir Jenderal Nugroho Budi Wiryanto saat menyampaikan sambutan dalam acara pelatihan dan latihan pertolongan di gunung hutan (jungle rescue) di wilayah Sultra, Rabu 20 Februari 2019 disalah satu hotel di Kendari.
Menurutnya, pelatihan ini merupakan bentuk pembelajaran awal untuk memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan agar menciptakan tim SAR yang profesional dalam bekerja.
“Karena ke depan tugas Basarnas akan semakin berat. Harapan kami para peserta nantinya punya sikap mental yang baik dilapangan. Pada saat dibutuhkan ia dapat melakukan penyelamatan dengan maksimal,” bebernya.
Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Ali Mazi yang turut hadir ikut mengapresiasi pelatihan ini. Sebab, kata dia, kegiatan tersebut merupakan wujud implementasi amanat UU Nomor 29 Tahun 2014 tentang pencarian dan pertolongan.
“Ini sangat penting. Apalagi di Sultra sebagian besar daerah kepulauan. Sangat berpotensi terjadi musibah sehingga perlu dipantau terus. Dan itu butuh para tim SAR yang handal. Inilah pelatihan yang penting untuk meningkatkan petugas yang handal,” ujarnya.
Ia berharap, semua pihak bersinergi dalam penanganan kecelakaan penerbangan, bencana alam dan kondisi membahayakan jiwa manusia di wilayah Sultra.
“Semua butuh koordinasi dari semua pihak karena kecelakaan apapun tidak akan kita tahu kapan akan terjadi. Semua bersifat universal dapat terjadi kapan saja,” tukas politisi Partai NasDem itu.(b)
Penulis: Yeni Marinda
Editor: Ridho Achmed