PENASULTRA.COM, KENDARI – Belum lama ini, telah dideklarasikan Relawan Inovator 4.0 Indonesia di Jakarta yang diketuai oleh Budiman Sudjatmiko.
Bersamaan dengan deklarasi tersebut, perkumpulan pegiat inovasi digital di Sulawesi Tenggara (Sultra) yang tergabung dalam Relawan Inovator 4.0 Chapter Sultra mengadakan pertemuan serupa untuk membahas tema dari deklarasi yakni “Kerja dan Membangun Indonesia dengan Data”.
Founder Relawan Inovator, Adrian Maulana mengatakan, meski Relawan Inovator 4.0 Chapter Sultra belum secara resmi dikukuhkan tapi forum ini sudah ada.
“Kami akan meresmikan atau mendeklarsikannya pada akhir bulan Oktober 2018 mendatang,” kata Adrian melalui rilisnya, Jumat 21 September 2018.
Dikatakannya, sudah saatnya indonesia bisa memanfaatkan segala potensinya untuk berada dibarisan depan dalam menghadapi revolusi industri.
“Inovator 4.0 adalah kelompok yang menyadari perkembangan dan modal penting mewujudkan pembangunan yang berlandaskan data akurat,” katanya.
“Makanya kita tak mau manusia sebagai mahluk yang punya ide tertinggal,” sambungnya.
Apalagi, tambahnya, memasuki abad ke 21, manusia ditundukkan dan dipacu oleh alam matematika. Matematika telah mengubah sebagian besar perilaku manusia dalam berbelanja, berkendara, bercengkrama, berbangsa dan bernegara.
“Ini sudah abad 21, kerja harus pakai data bukannya mitos,” ujarnya.
Ia menyebut, relawan Inovator 4.0 ini merupakan relawan pro Jokowi. Namun tidak menutup kemungkinan setelah tahun politik setelah Pilpres forum ini akan merangkul semua kalangan.
“Kami terbuka. Karena forum ini akan terus ada bahkan hingga Pilpres. Kami ingin terbangun sebuah jejaring besar. Ketemu para inovator sosial baik di kota maupun desa,” bebernya.
Alasan Pro Jokowi, lanjut Adrian, saat ini indonesia membutuhkan hadirnya legislasi dan regulasi yang pro terhadap revolusi digital dan biologi revolusi industri ke 4. Baik di eksekutif maupun legislatif, pusat maupun di daerah serta di desa.
“Kami hadir menjadi gerakan kolaborasi demokratis manusia politik, pegiat desa-kota, peneliti, matematikawan, seniman dan teknologi,” tutupnya.(b)
Penulis: Yeni Marinda
Editor: La Basisa