PENASULTRA.COM, KONAWE – Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa mengaku tak mau ambil pusing atas laporan kelompak aktivis Lembaga Pusat Kajian Kebijakan Publik (LPKKP) Sulawesi Tenggara (Sultra) terkait dugaan ujaran kebencian yang telah dilayangkan di Polda Sultra beberapa waktu lalu.
Menurut Kery, dirinya tidak memiliki niat apapun terkait pernyataannya terhadap pekerja asing ilegal asal China yang bekerja di PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI), Konawe.
“Saya tidak punya niat apa-apa. Lapor saja. Silahkan. Saya tidak akan pernah takut. Ini demi kita punya negara,” tegas Kery saat ditemui di Kendari, Jumat 15 Februari 2019 malam.
Politisi PAN itu menyebut, dirinya tidak pernah membenci “orang” China. Namun karena arahan UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang pemerintahan daerah terpaksa ia harus fokus bagaimana bisa meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).
“Sultra punya potensi yang sangat banyak, paling kaya berbeda dengan daerah lain. Tapi apa yang kita dapatkan? Tidak ada. Lingkungan saja yang rusak. Kita bayar pajak dan lain-lain. Saudara kita yang China disini tidak bayar pajak,” tekannya.
Tahun pertama, kedua hingga ke empat, kata Kery, Pemkab masih bisa memaklumi keberadaan warga China di VDNI, Morosi. Namun, setelah memasuki tahun kelima hingga tahun ke enam, hal itu terasa mulai meresahkan.
“Kalau awalkan memang kita butuh teknologi dan pengetahuan dulu. Tapi kalau sudah tahun ke enam malah tambah banyak, wah. Ini perlu diperbaiki antara tenaga kerja lokal dan tenaga kerja asing (TKA),” beber Kery seraya mengungkapkan bahwa dirinya telah melaporkan hal ini ke Gubernur Sultra, Ali Mazi beberapa saat lalu.
Seperti diketahui, Kery Saiful Konggoasa dilaporkan ke Polda Sultra oleh aktivis LPKKP lantaran diduga telah mengumbar ujaran kebencian dengan mengusir pekerja asing ilegal asal China yang bekerja di PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI), Konawe.
Video dugaan ujaran kebencian yang diumbar Kery ini sempat viral di media sosial. Dalam video tersebut, Kery terlihat bersemangat tengah membenturkan tubuhnya ke tameng para personel Satpol PP Pemkab Konawe sambil mengisyaratkan agar pasukan penegak Perda itu harus mampu mengusir TKA ilegal asal China yang bekerja di VDNI.(a)
Penulis: Yeni Marinda
Editor: Ridho Achmed