Sukseskan Visi Misi AMAN, Dishub Sultra Buat Terobosan Public Private Partnership

PENASULTRA.COM, KENDARI – Dalam upaya menyukseskan visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Ali Mazi-Lukman Abunawas (AMAN), Dinas Perhubungan Sultra membuat terobosan “Public Private Partnership”.

Kepala Dinas Perhubungan Sultra, Hado Hasina menjelaskan, public private partnership ini berupa manajemen tidak takut keliru yang dilakukan bekerjasama dengan pemerintah, swasta dan masyarakat. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan konektifitas dan kemitraan dalam rangka peningkatan daya saing daerah melalui pembangunan, perbaikan infrastruktur dan sosial ekonomi.

Salah satu trobosan melibatkan pemerintah, swasta dan masyrakat untuk menyukseskan visi misi AMAN yakni dengan membangun terminal di 17 kabupaten kota di Sultra.

“Kita melibatkan swasta dan masyarakat karena kita tak punya anggaran untuk membangun terminal,” kata Hado saat diwawancara usai kegiatan Forum SKPD Bidang Perhubungan se-Sultra disalah satu hotel di Kendari, Kamis 16 Mei 2019 malam.

Untuk lahan, terang Hado, pihaknya akan bekerjasama dengan pemerintah kabupaten kota atau bahkan masyarakat.

“Rata-rata kabupaten punya tanah. Kalau tidak ada, maka bisa kita pake tanah masyarakat untuk bangun terminal dengan kesepakatan hitam diatas putih dan semua tanpa pemaksaan yang nantinya akan bagi hasil,” ungkapnya.

Mantan Penjabat Walikota Baubau ini juga mengatakan, sudah ada puluhan terminal yang dibangun di Sultra dengan sistem public private partnership. Diantaranya terminal tipe B Lakologou di Kota Baubau.

Aset tanah disana merupakan milik Pemkot Baubau, penataan halaman milik Pemprov Sultra dan dikelola oleh Dishub Baubau di bawah pengawasan Dishub Sultra.

“Semua berperan jadi ada bagi hasil yakni berdasarkan nilai investasi masing-masing pihak atas dasar kajian aset dari kantor jasa penilai publik (KJPP). Yang lain pun begitu,” bebernya.

Pemprov Sultra, tambah Hado, pada prinsipnya tidaklah mencari uang dari hasil tersebut, namun hal tersebut dilakukan tidak lain untuk masyarakat sendiri.

“Sudah 13 tahun tidak pernah ada terminal di Sultra. Kalau ada terminal kan lebih bagus, kalau perlu setiap mobil nanti turun di halte. Ini yang akan kita gagas,” tutupnya.(b)

Penulis: Yeni Marinda
Editor: Ridho Achmed